Tidak Ada UN Ulang Matematika

id Matematika

Tidak Ada UN Ulang Matematika

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Filmon Lulupoy

"Keputusan tidak ada pengulangan ujian untuk 12 soal matematika tanpa jawaban itu melalui rapat koordinasi bersama semua kepala sekolah, para guru dan tim penyusun soal," kata Filmon Lulupoy.
Kupang (Antara NTT) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur memastikan tidak akan dilakukan ujian nasional ulang di tingkat SD/MI khusus mata pelajaran matematika yang ditemukan 12 soalnya tanpa jawaban pada pelaksanaannya, Selasa (16/5).

"Keputusan tidak ada pengulangan ujian untuk 12 soal matematika tanpa jawaban itu melalui rapat koordinasi bersama semua kepala sekolah, para guru dan tim penyusun soal," kata Sekretartis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Filmon Lulupoy di Kupang, Sabtu.

Meskipun tanpa pelaksanaan ujian ulang, namun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang tetap membentuk tim menelusuri penyebab kesalahan yang mengakibatkan kebingungan para siswa yang melaksanakan ujian.

Langkah ini dilakukan mengingat terhadap naskah soal ujian nasional SD/MI ada struktur kerjanya yang menerapkan mekanisme kerja mulai dari pembahasan materi, penyusunan, pengeditan, pengetikan, penyortiran sampai pencetakan dan distribusi.

"Kami masih lakukan penelusuran terkait masalah ini. Apakah ada unsur kesengajaan atau hanya karena human error," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang itu.

Dalam konteks lanjutnya, kata Filmon, dinas tidak bisa juga langsung mempersalahkan pihak percetakan terkait persoalan ini. "Pada prinsipnya tim sedang bekerja dan kita masih menanti hasilnya," kata Filmon.

Meskipun masih mencari detail akar permasalahannya, namun Filmon menduga kesalahan akibat dari pengetikan tanda atau simbol yang tidak jelas. Akibatnya, naskah menjadi kabur.

"Contohnya tanda tambah (+) yang mungkin karena kesalahan ketik berubah menjadi tanda kali (x). Bahkan ada soal yang di dalamnya ada angka 14 yang berdekatan dengan tanda tutup kurung (]), sehingga modelnya jadi seperti angka 44," katanya menjelaskan.

Dalam konteks itu, Filmon mengaku selaku pimpinan di lembaga itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang menyatakan bertanggung jawab terhadap kesalahan ini.

Hal itu sebagai pernyataan dari sebuah sikap dan tanggung jawab lembaga yang pada titik ini masih mencari akar penyebabnya.

"Kepada masyarakat, khususnya orangtua siswa, jangan khawatir karena anak-anak tidak akan dikorbankan," kata Filmon.

Oleh karena itulah, maka dinas mengambil sikap tidak melakukan ujian ulang sebagai langkah soluasi memecah persoalan ini, karena setiap keputusan tentu memiliki konsekuensinya.

Pelaksanaan ujian ulang tentu memberi dampak biaya dan waktu dan itu sudah tidak dimungkinkan lagi.

Para pelajar peserta ujian tidak akan mungkin dirugikan dari kejadian ini. Sudah ada rumus yang akan dipakai untuk menghitung nilai para siswa peserta ujian itu. "Tidak ada ujian ulang dan pemerintah serta sekolah menghargai hasil kerja anak dan sudah ada rumus untuk menghitung nilainya," katanya.