BI NTT berupaya selamatkan UMKM di tengah pandemi

id BI NTT, NTT, Kota Kupang,UMKM

BI NTT berupaya selamatkan UMKM di tengah pandemi

Kepala BI NTT I Nyoman Atmaja saat diwawancarai wartawan di Kupang. (AntaraNewsNTT/Ho-BI NTT)

Kami tahu bahwa saat ini hampir 99 persen perekonomian di NTT berasal dari UMKM, akibat wabah COVID-19 produk UMKM itu hampir tak berproduksi. Oleh karena itu kami akan berusaha menyelamatkannya.
Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini tengah berusaha keras agar bisa menyelamatkan perekonomian masyarakat di provinsi itu yang hampir 99 persen PDB-nya dari sektor UMKM.

"Kami tahu bahwa saat ini hampir 99 persen perekonomian di NTT berasal dari UMKM, akibat wabah COVID-19 produk UMKM itu hampir tak berproduksi. Oleh karena itu kami akan berusaha menyelamatkannya," kata Kepala BI NTT I Nyoman Atmaja kepada wartawan di Kupang, Sabtu, (23/5).

Baca juga: BI anjurkan masyarakat bertransaksi secara daring cegah COVID-19
Baca juga: Ribuan UMKM di NTT terkena dampak COVID-19


Hal ini disampaikan berkaitan dengan banyaknya UMKM di NTT yang mengalami kerugian karena sejumlah produk mereka tak bisa dijual akibat wabah COVID-19.

Ia mengatakan saat ini hampir satu juta tenaga kerja yang diserap oleh UMKM di NTT tak bisa mendapatkan penghasilan karena memang produksi UMKM tak berjalan dengan baik di tengah wabah COVID-19.

Ia menambahkan untuk mewujudkan hal tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi pemerintahan terkait dan akademisi di daerah itu untuk mendukung kembali operasional sejumlah UMKM.

"Kami rasa bantuan langsung tunai dari pemerintah tentu akan sangat membantu UMKM kita di sini, sehingga tetap bisa beroperasi. Kita masih koordinasikan ini dengan instansi pemerintah terkait," ujar dia.

Ia menambahkan BI sendiri untuk langkah awal akan memberikan motivasi terlebih dahulu kepada UMKM di NTT dengan cara mengajak sejumlah UMKM binaan bank Indonesia, perbankan, dan juga binaan Dinas UMKM pemerintah.

Menurut dia, dalam situasi seperti saat ini banyak orang yang sudah tak semangat dalam mengembangkan usahanya, apalagi permintaan menurun.

Dalam kesempatan itu juga, ujar dia, dalam proses transaksi BI juga akan menganjurkan setiap UMKM menggunakan sistem pembayaran secara daring sehingga lebih bisa membantu UMKM itu sendiri.

Baca juga: BI: jumlah uang tunai untuk Idul Fitri 2020 turun 4,57 persen

Ia berharap berbagai pihak khususnya pemerintah NTT bisa membantu untuk membangun kembali UMKM di provinsi tersebut yang lesu akibat COVID-19.