PLN alirkan listrik ke 33 desa di Pulau Flores selama Januari-Mei

id PLN NTT,PLN UP2K Flores,Listik desa,Pembangunan listrik di Pulau Flores

PLN alirkan listrik ke 33 desa di Pulau Flores selama Januari-Mei

Sejumlah petugas PLN sedang berusaha menancapkan tiang listrik di wilayah Manggarai Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/HO-Humas PLN UIW NTT,)

Dari awal tahun hingga Mei 2020 kami sudah mengaliri listrik sebanyak 33 desa di Pulau Flores sehingga total desa berlistrik saat ini sebanyak 1.523 desa dari 1.619 desa

Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menyambung listrik pada 33 desa yang tersebar di Pulau Flores selama kurun waktu Januari-Mei 2020.

“Dari awal tahun hingga Mei 2020 kami sudah mengaliri listrik sebanyak 33 desa di Pulau Flores sehingga total desa berlistrik saat ini sebanyak 1.523 desa dari 1.619 desa,” kata Manager Unit Pelaksana Program Ketenagalistrikan (UP2K) Flores, Simi Eduard Lapebesi, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (3/6).

Baca juga: PLN NTT nyalahkan listrik gratis dua desa di perbatasan

Dengan demikian hingga saat ini, kondisi rasio desa berlistrik khusus di wilayah Pulau Flores mencapai 94,07 persen, katanya menambahkan.

Eduard Lapabesi mengaku, pembangunan listrik desa di wilayah Pulau Flores dihadapkan pada kondisi yang cukup menantang terutama di wilayah pedalaman yang akses jalannya masih sulit dijangkau dengan transportasi darat.

Kondisi ini, lanjut dia, sering kali memperlambat mobilisasi material karena harus dilakukan dengan tenaga manusia.

Ia menjelaskan, di sisi lain, kondisi pandemi virus corona jenis baru (COVID-19) saat ini juga menjadi tantangan tersendiri yang membuat petugas lapangan harus ekstra waspada.

“Semua mitra atau vendor wajib mengikuti standar operasional prosedur yang ditetapkan pemerintah terkait pengendalian COVID-19,” katanya.

“Untuk kelancaran pembangunan maka vendor juga dilengkapi dengan surat dari General Manger PT PLN UIW NTT dan juga PLN UP2K Flores serta surat dari Tim Gugus Tugas COVID-19,” katanya.

Lebih lanjut, Eduard Lapabesi mengapresiasi pihak vendor yang telah menyelesaikan pembangunan listrik di 33 desa tersebut selain itu masyarakat yang juga memberikan dukungan terutama merelakan lahannya agar dilalui jaringan.

“Kami berharap dukungan seperti ini terus ada sehingga pembangunan listrik untuk desa-desa yang belum menikmati listrik ke depan bisa berjalan lancar hingga tuntas,” katanya.

Baca juga: Pemasangan listrik di Sumba Barat Daya menggunakan dana desa
Baca juga: PLN NTT bentuk 74 posko perkuat layanan kelistrikan