NTT siapkan pemberdayaan ekonomi masyarakat lewat padat karya

id NTT,Penanganan dampak COVID-19,Pemberdayaan ekonomi NTT,Padat karya

NTT siapkan pemberdayaan ekonomi masyarakat lewat padat karya

ilustrasi - Warga di Desa Tulakadi, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bergotong royong membangun bendungan untuk pengairan pertanian dengan menggunakan dana swadaya.(ANTARA/HO/Satgas Pamtas)

Pemerintah provinsi telah mengalokasikan anggaran senilai Rp605 miliar untuk pemberdayaan ekonomi masyarkat

Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyiapkan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program padat karya sebagai upaya penanganan dampak pandemi virus corona jenis baru (COVID-19) di wilayah tersebut.

“Kegiatan-kegiatan yang dipersiapkan pemerintah provinsi untuk penanganan COVID0-19 ini lebih banyak pada pemberdayaan ekonomi melalui program padat karya,” kata Kepala Badan Keuangan Daerah Provinsi NTT, Zakarias Moruk, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu (10/6).

Ia menjelaskan, pemerintah provinsi telah mengalokasikan anggaran senilai Rp605 miliar untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam upaya menangani dampak COVID-19.

Alokasi anggaran ini, lanjut dia, jauh lebih besar dibandingkan penanganan bidang lain seperti kesehatan sebesar Rp100 miliar dan jaring pengaman sosial Rp105 miliar dengan total secara keseluruhan senilai Rp810 miliar.

Zakarias Moruk mengatakan, fokus pemberdayaan ekonomi melalui program padat karya yang dilakukan menyasar sejumlah sektor pembangunan di antaranya, pertanian, peternakan, dan kelautan dan perikanan.

“Ketiga sektor ini yang kami dorong betul sehingga bisa menggerakkan masyarakat untuk mengambil bagian pada kegiatan-kegiatan yang sudah dialokasikan pada APBD provinsi ini,” katanya.

Ia menambahkan, keterlibatan masyarakat dalam program padat karya juga tetap dengan menerapkan protokol pencegahan COVID-19.

Lebih lanjut, Zakarias Moruk, menambahkan, hingga saat ini, dari total anggaran penanganan COVID-19 yang sudah direalokasi senilai Rp810 miliar, telah disalurkan sekitar Rp80 miliar untuk penanganan bidang kesehatan.

“Anggaran yang sudah kami cairkan ini untuk kebutuhan Dinas Kesehatan dan rumah sakit seperti pengadaan alat pelindung diri, dasilitas ruangan di RSUD Prof.Dr. W.Z. Johannes Kupang,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, anggaran yang sudah dicairkan tersebut juga untuk kebutuhan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pendukung lain dalam penanganan dampak COVID-19 seperti Dinas Perhubungan, Satpol PP, Kesbangpol, Dinas Komunikasi Informasi dan Dinas Sosial.

Baca juga: NTT sudah gelontorkan Rp80 miliar untuk penanganan COVID-19
Baca juga: Program Padat Karya di NTT diperkirakan serap sekitar 190 ribu tenaga kerja