Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengklaim penyebaran virus corona jenia baru atau COVID-19 di daerah itu mulai terkendali sejalan dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan.
"Masyarakat NTT sangat patuh terhadap protokol kesehatan sehingga penyebaran kasus COVID-19 dapat dikendalikan secara dini," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Marius Ardu jelamu kepada ANTARA di Kupang, Minggu (28/6).
Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi NTT sejak awal, sebelum kasus COVID-19 merebak, sangat ketat melakukan kontrol dalam mengendalikan penyebaran COVID-19 dengan melarang aparatur sipil negara (ASN) bertugas ke luar daerah.
"Pemerintah juga melakukan pengetatan terhadap aktivitas transportasi laut, udara serta darat dengan menutup pelabuhan laut saat belum ada keputusan dari pemerintah pusat sehingga kasus penyebaran COVID-19 dapat dikendalikan di NTT," ujarnya.
Baca juga: Normal baru di NTT diharapkan dalam ranah pencegahan COVID
Baca juga: Dishub NTT: Larangan penutupan wilayah perbatasan antardaerah tetap berlaku
Menurut Marius, semakin tingginya kesadaran masyarakat NTT dalam memproteksi diri dari ancaman penyakit virus berbahaya tersebut menjadi salah satu kunci sukses daerah itu dalam mengendalikan penyebaran COVID-19.
"Hal itu terjadi karena edukasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTT maupun kabupaten/kota berlangsung secara masif sampai ke desa-desa, sehingga kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran COVID-19 sangat tinggi," kata Marius.
Masyarakat NTT, kata dia, sudah disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, selalu mencuci tangan, menjaga jarak saat melakukan aktivitas setiap hari sudah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat setempat.
"Penerapan protokol kesehatan dilakukan secara konsisten oleh masyarakat sehingga penyebaran COVID-19 dapat dikendalikan. Masyarakat juga secara mandiri menyiapkan fasilitas cuci tangan sehingga mencuci tangan setelah beraktivitas sudah rutin dilakukan," katanya.
Pemerintah Provinsi NTT, ujar Marius, mengapresiasi terhadap bupati dan wali kota, camat dan kepala desa, termasuk ketua RT/RW yang bekerja keras dalam upaya penanggulangan COVID-19 sehingga penyebarannya dapat dikendalikan.
"Kendati ada terjadi konflik karena penjagaan di wilayah perbatasan sangat ketat, namun berdampak positif bagi daerah ini karena penyebaran COVID-19 dapat dikendalikan dengan baik," kata Marius.
Sesuai data pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi NTT hingga, Minggu (28/6/2020), jumlah warga yang terpapar COVID-19 di NTT tercatat 114 orang tersebar di 11 kabupaten/kota dengan tingkat kesembuhan terus bertambah hingga mencapai 81 orang.
Sementara pasien yang sedang dalam perawatan medis masih terdapat 32 orang dan satu orang meninggal dunia.
"Pemerintah Provinsi NTT berharap masyarakat NTT tetap patuh terhadap protokol kesehatan sehingga kasus penyebaran COVID-19 tidak meluas di tengah penerapan normal baru," katanya.
Penyebaran COVID-19 di NTT diklaim semakin terkendali
Hal itu terjadi karena edukasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTT maupun kabupaten/kota berlangsung secara masif sampai ke desa-desa