Disparekraf NTT dorong pemanfaatan DD kembangkan home stay

id NTT,Disparekraf NTT,Pariwisata NTT,homestay,Akomodasi pariwisata NTT

Disparekraf NTT dorong pemanfaatan DD kembangkan home stay

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wayan Darmawa. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Pengembangan home stay yang di dalamnya juga ada rumah makan, dan lainnya ini merupakan aspek akomodasi yang sangat penting bagi kebutuhan pariwisata kita di NTT saat ini
Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Wayan Darma, mendorong agar pemanfaatan dana desa pada desa-desa wisata di provinsi berbasiskan kepulauan ini dialokasikan untuk pengembangan home stay dalam mendukung pengembangan potensi wisata yang ada.

"Pengembangan home stay yang di dalamnya juga ada rumah makan, dan lainnya ini merupakan aspek akomodasi yang sangat penting bagi kebutuhan pariwisata kita di NTT saat ini," katanya ketika dihubungi di Kupang, Senin, (29/6).

Baca juga: Disparekraf NTT prioritaskan konsolidasi di masa awal normal baru

Ia menjelaskan, NTT kaya akan destinasi wisata dengan jumlah yang sudah teridentifikasi sebanyak 1.378 destinasi.

Namun demikian, kata dia, umumnya destinasi wisata belum dilengkapi dengan aspek akomodasi yang memadai sehingga menyulitkan wisatawan yang berkunjung dan bertahan untuk waktu lebih lama.

"Destinasi wisata kita di NTT yang sudah didukung akomodasi itu belum sampai 5 persen. Ini yang terus kami dorong agar desa-desa wisata juga berani berinvestasi untuk kembangkan home stay," katanya.

"Karena untuk aspek lain seperti atraksi, alam, budaya, itu di NTT sudah hebat tinggal didukung dengan home stay termasuk rumah makan maka sudah 75 persen destinasi itu siap," katanya.

Wayan  mengatakan, jika setiap destinasi tidak dilengkapi dengan akomodasi yang lebih baik maka wisatawan juga akan ragu untuk berkunjung. Jika berkunjung pun, lanjut dia, wisatawan akan datang dan pulang lebih cepat.

Untuk itu, ia mendorong agar setiap desa di NTT yang memiliki potensi wisata baik wisata alam, budaya, dan minat khusus agar memanfaatkan dana desa untuk membangun home stay dilengkapi rumah makan.

"Dana desa sangat bisa dimanfaatkan karena memang sudah ada kerja sama antara Kementerian Pariwisata dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi," katanya.

Ia mencontohkan, beberapa desa di Pulau Sumba sudah mengembangkan home stay dengan dukungan dana desa, namun langkah seperti ini perlu dilakukan secara masif di seluruh NTT.

Baca juga: Disparekraf NTT hadirkan sekolah lapang ekowisata desa hadapi pandemi COVID-19
Baca juga: 2.015 pelaku wisata di NTT dapat bantuan Program Balasa


"Kami juga berharap Dinas Pariwisata dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa di masing-masing kabupaten/kota bergandengan tangan untuk mendorong ini, karena ini recovery-nya cepat, dalam satu dua tahun juga modal bisa kembali, di samping itu juga ada penyerapan tenaga kerja dan dampak turunan lainnya," katanya.