601 Personel TNI Amankan Idul-Fitri
"Tugas TNI hanyalah siaga. Pasukan sudah ada, namun kalau diminta oleh pihak kepolisian untuk memback up maka kita akan turun. Kita sudah pasti akan membantu pihak kepolisian jika terjadi sesuatu yang membutuhkan bantuan TNI," kata Kepala Penerangan
Kupang, (Antara NTT) - Korem 161/Wirasakti Kupang, Nusa Tenggara Timur, menyiagakan 601 personel untuk mengamankan jalannya perayaan Idul Fitri 1438 Hijriah di seluruh wilayah provinsi berbasis kepulauan itu.
"Kalau ditotalkan ada kurang lebih 601 personel yang kita turunkan, mulai dari Korem sendiri, sampai ke Kodim-Kodim di setiap daerah di NTT," kata Kepala Penerangan Korem 161/Wirasakti Kupang IBP. Diana S di Kupang, Sabtu, (24/6).
Jumlah tersebut terdiri dari pasukan dari Markas Korem yang berjumlah 76 prajurit, 25 personel dari 13 Kodim di wilayah NTT serta pasukan cadangan berjumlah 200 orang dari Yonif 743/PSY dan Yonif Raider Khusus 744/SYB.
Secara umum ia menjelaskan bahwa sesuai komando dari pusat prajurit TNI diharapkan untuk tetap siaga saat selama masa-masa Idul Fitri.
"Tugas TNI hanyalah siaga. Pasukan sudah ada, namun kalau diminta oleh pihak kepolisian untuk memback up maka kita akan turun. Kita sudah pasti akan membantu pihak kepolisian jika terjadi sesuatu yang membutuhkan bantuan TNI," tuturnya.
Sejauh ini lanjutnya pengamanan sudah dilakukan oleh personel TNI, tidak hanya di wilayah Kota Kupang saja tetapi juga di seluruh wilayah NTT, bahkan pengamanan juga ditingkatkan di wilayah perbatasan, karena arus perlintasan ke wilayah Indonesia dinilai meningkat akhir-akhir ini.
"Untuk pengamanan di wilayah perbatasan sudah tetap kita lakukan karena itu susuai dengan SOP kita. Tentu saja bekerja sama dengan petugas imigrasi dan instansi terkait lainnya di tiga masuk pintu perbatasan, yakni Mota Ain, Motamasin dan Wini," tambahnya.
Sementara itu pihak Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur sendiri telah menyiagakan 6.200 personelnya untuk mengamankan jalannya hari besar keamanan umat Muslim tersebut.
Kapolda NTT Irjen Pol Agung Sabar Santoso mengatakan pengamanan itu tidak hanya untuk waktu Idul Fitri saja, tetapi juga pengamanan dan pencegahan masuknya paham-paham radikalisme ke NTT.
"Saya tidak ingin kecolongan. Oleh karena itu saya sudah perintahankan untuk mengamankan wilayah ini, khususnya Labuan Bajo yang berdekatan dengan Nusa Tenggara Barat (NTB)," tambahnya.