Gubernur Laiskodat minta warga perkuat daya tahan tubuh cegah COVID-19

id gubernur NTT, pilkada serentak, COVID-19

Gubernur Laiskodat minta warga perkuat daya tahan tubuh cegah COVID-19

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat. (Antara/ Benny Jahang)

Pengumpulan massa selama kampanye pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah di sembilan kabupaten di NTT tidak dapat dihindari, sehingga masyarakat harus mampu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terpapar COVID-19
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat meminta warga setempat untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari paparan COVID-19 selama Pilkada 2020 berlangsung.

"Pengumpulan massa selama kampanye pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah di sembilan kabupaten di NTT tidak dapat dihindari, sehingga masyarakat harus mampu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terpapar COVID-19," kata Viktor Bungtilu Laiskodat usai pengukuhan enam orang penjabat sementara bupati di NTT, di Kupang, Sabtu, (26/9).

Baca juga: Pemkot Kupang minta penyelenggara pesta melapor

Pengumpulan massa dalam jumlah banyak, katanya, tidak bisa dihindari selama masa kampanye. Oleh karena itu, untuk mencegah penyebaran COVID-19, masyarakat harus mampu menjaga daya tahan tubuhnya agar tetap sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi.

Dia berharap masyarakat NTT, terutama di sembilan kabupaten yang menggelar Pilkada untuk selalu menggunakan masker selama melakukan aktivitas di luar rumah guna mencegah penyebaran COVID-19.

"Menggunakan masker sangat efektif dalam mencegah penyebaran COVID-19 serta selalu mencuci tangan secara teratur," kata Viktor didampingi Wakil Gubernur, Josef A Nae Soi.

Baca juga: Pasien Corona sembuh di NTT mencapai 250 orang

Pada tahun 2020, sembilan kabupaten di NTT menggelar Pilkada serentak, yaitu Kabupaten Sumba Barat, Sumba Timur, Manggarai Barat, Manggarai, Ngada, Malaka, Belu, Timor Tengah Utara, dan Sabu Raijua.

Pilkada yang digelar serentak di sembilan kabupaten tersebut, dinilai berpotensi terjadinya penyebaran COVID-19.