Pelatihan SAR beregu di NTT mengikuti prokes

id NTT,sar,basarnas

Pelatihan SAR beregu di NTT mengikuti prokes

Direktur Kesiap siagaan Badan Sar Nasional Pencarian dan Pertolongan Pusat, Didi Hamzar (tengah) didampingi Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Emi Friezer (kiri) serta Kepala Seksi Operasi M Arif (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kupang, Rabu (21/10/2020). (Antara/ Benny Jahang)

Kami tidak ingin ada kluster baru COVID-19 dari kegiatan pelatihan SAR beregu ini, sehingga aturan protokol kesehatan harus dilakukan secara sunguh-sungguh
Kupang (ANTARA) - Direktur Kesiapsiagaan Badan Sar Nasional Pencarian dan Pertolongan Pusat Didi Hamzar mengatakan pelatihan SAR beregu tahun 2020 yang dilaksanakan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, berpedoman pada protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.

Saat membuka pelatihan SAR Beregu di Kupang, Rabu,(21/10)  Didi Hamzar mengatakan pencegahan penyebaran COVID-19 harus dilakukan semua pihak termasuk tim SAR yang selalu dilibatkan dalam operasi kemanusiaan di daerah ini.

Menurut dia, pelatihan SAR beregu yang berlangsung 21-24 Oktober 2020 dilakukan di tengah pandemi COVID-19, sehingga aturan protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran COVID-19 wajib dilakukan.

Didi berharap 50 orang peserta pelatihan SAR beregu tetap konsisten dalam mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah kegiatan latihan berlangsung serta tetap menjaga jarak.

"Kami tidak ingin ada kluster baru COVID-19 dari kegiatan pelatihan SAR beregu ini, sehingga aturan protokol kesehatan harus dilakukan secara sunguh-sungguh," kata Didi didampingi Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan kelas A Kupang, Emi Friezer.

Baca juga: Labuan Bajo jadi pusat latihan SAR nasional

Baca juga: PLN NTT gandeng SAR gelar pelatihan penyelamatan di area ketinggian


Didi mengingatkan selama pelatihan SAR beregu berlangsung tidak diizinkan peserta pelatihan untuk meninggalkan lokasi kegiatan pelatihan lalu duduk di warung kopi karena bisa berpotensi terpapar COVID-19.

"KIta harus waspada karena COVID-19 ini tidak bisa dilihat. Bisa saja kalian terpapar saat duduk-duduk di warung makan. Jadi kami ingatkan agar selama pelatihan berlangsung tetap dilokasi kegiatan dan mengikuti protokol kesehatan secara serius," kata Didi.