PLN NTT gandeng SAR gelar pelatihan penyelamatan di area ketinggian
Pelatihan ini dalam rangka meningkatkan kompetensi dan persiapan personel kami dalam menghadapi hal di luar perhitungan
Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur menggandeng Badan SAR Kupang menggelar pelatihan berupa simulasi penyelamatan personel pada area ketinggian dengan saluran udara tegangan tinggi (SUTT).
"Pelatihan ini dalam rangka meningkatkan kompetensi dan persiapan personel kami dalam menghadapi hal di luar perhitungan," kata Manager PT PLN (Persero) UPK Timor, Didik Irawan di Kupang, Kamis, (17/9).
Ia mengatakan kegiatan pelatihan yang digelar melalui kerja sama dengan Badan SAR Kupang pada 14-15 September dipusatkan Menara SUTT 70 kilovolt (kV) Gardu Induk Maulafa, Kota Kupang.
Pelatihan ini melibatkan sebanyak 20 personel ULTG Kupang terdiri dari pengawas kesehatan keselamatan kerja (K3), pengawas manuver dan tim pemeliharaan yang menjadi bagian dari kegiatan operasi dan maintenance SUTT 70 kV.
Ia menjelaskan simulasi ini diskenariokan dalam kondisi sesungguhnya di mana korban mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan luka ringan sampai berat seperti pingsan, terbentur, tersengat listrik sehingga korban tidak mampu untuk mengevakuasi dirinya sendiri dan diperlukan bantuan tim untuk melakukannya.
Didik mengatakan, pihaknya membutuhkan pelatihan seperti ini agar PLN mempunyai tim yang lebih terampil dan dapat bertindak cepat ketika terjadi sesuatu yang bersifat darurat dalam hal penyelamatan jiwa manusia.
Ia menjelaskan, kemampuan tim pemeliharaan ULTG dalam kelistrikan terutama SUTT sudah cukup memadai karena mereka menguasai sistem kelistrikan di Pulau Timor.
Namun ada hal penting yang harus dikuasai tim karena pekerjaan dilakukan pada ketinggian dengan resiko tinggi, katanya.
Baca juga: PLN-Damkar Kupang gelar pelatihan tanggap darurat kebakaran
Baca juga: PLN NTT bantu rumah pengering kelor untuk kelompok tani
"Banyak hal yang bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa terduga, baik kecelakaan kerja, pingsan, dan sebagainya. Bahkan tidak jarang ada masyarakat umum yang mengalami kecelakaan di tower transmisi dan harus kita selamatkan," katanya.
Oleh karena itu pelatihan ini sangat penting bagi PLN untuk meningkatkan kapasitas personel lapangan dalam menghadapi kondisi darurat terkait pekerjaan kelistrikan, katanya.
"Pelatihan ini dalam rangka meningkatkan kompetensi dan persiapan personel kami dalam menghadapi hal di luar perhitungan," kata Manager PT PLN (Persero) UPK Timor, Didik Irawan di Kupang, Kamis, (17/9).
Ia mengatakan kegiatan pelatihan yang digelar melalui kerja sama dengan Badan SAR Kupang pada 14-15 September dipusatkan Menara SUTT 70 kilovolt (kV) Gardu Induk Maulafa, Kota Kupang.
Pelatihan ini melibatkan sebanyak 20 personel ULTG Kupang terdiri dari pengawas kesehatan keselamatan kerja (K3), pengawas manuver dan tim pemeliharaan yang menjadi bagian dari kegiatan operasi dan maintenance SUTT 70 kV.
Ia menjelaskan simulasi ini diskenariokan dalam kondisi sesungguhnya di mana korban mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan luka ringan sampai berat seperti pingsan, terbentur, tersengat listrik sehingga korban tidak mampu untuk mengevakuasi dirinya sendiri dan diperlukan bantuan tim untuk melakukannya.
Didik mengatakan, pihaknya membutuhkan pelatihan seperti ini agar PLN mempunyai tim yang lebih terampil dan dapat bertindak cepat ketika terjadi sesuatu yang bersifat darurat dalam hal penyelamatan jiwa manusia.
Ia menjelaskan, kemampuan tim pemeliharaan ULTG dalam kelistrikan terutama SUTT sudah cukup memadai karena mereka menguasai sistem kelistrikan di Pulau Timor.
Namun ada hal penting yang harus dikuasai tim karena pekerjaan dilakukan pada ketinggian dengan resiko tinggi, katanya.
Baca juga: PLN-Damkar Kupang gelar pelatihan tanggap darurat kebakaran
Baca juga: PLN NTT bantu rumah pengering kelor untuk kelompok tani
"Banyak hal yang bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa terduga, baik kecelakaan kerja, pingsan, dan sebagainya. Bahkan tidak jarang ada masyarakat umum yang mengalami kecelakaan di tower transmisi dan harus kita selamatkan," katanya.
Oleh karena itu pelatihan ini sangat penting bagi PLN untuk meningkatkan kapasitas personel lapangan dalam menghadapi kondisi darurat terkait pekerjaan kelistrikan, katanya.