FKLJK NTT kumpulkan 30 penyintas COVID jadi pendonor plasma

id NTT, OJK NTT, FKLJK NTT, penyintas COVID-19, donor plasma

FKLJK NTT kumpulkan 30 penyintas COVID jadi pendonor plasma

Ketua Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) NTT Alexander Riwu Kaho (kanan) saat menjadi pembicara bersama Kepala OJK NTT Robert Sianipar dalam acara Pertemuan Triwulan I 2021 bersama OJK NTT, media massa, dan FKLJK NTT di Kupang, Senin (8/3/2021). ANTARA/Aloysius Lewokeda

kami bersyukur dari 60 penyintas COVID-19 dalam komunitas ini, terkumpul 30 penyintas yang mendonorkan plasma

Kupang (ANTARA) - Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur mengumpulkan sebanyak 30 penyintas COVID-19 di Kota Kupang yang mendonorkan plasma guna membantu kesembuhan pasien COVID-19 yang dirawat di daerah itu.

"Pendonor plasma ini kami kumpulkan melalui komunitas penyintas COVID-19 yang kami bentuk," kata Ketua FKLJK NTT Alexander Riwu Kaho dalam acara Pertemuan Triwulan I Tahun 2021 Otoritas Jasa Keuangan NTT bersama Media Massa dan FKLJK NTT di Kupang, Senin, (8/3).

Ia mengatakan hal itu ketika memaparkan terkait dukungan FKLJK NTT kepada pemerintah daerah di NTT dalam mempercepat penanganan kasus COVID-19.

Alexander mengatakan semua lembaga jasa keuangan yang terhimpun dalam FKLJK tidak semata-mata berorientasi pada keuntungan secara bisnin namun juga sangat peduli pada persoalan sosial yang terjadi di sekitar.

Oleh karena itu, di tengah pandemi COVID-19 ini, FKLJK NTT berupaya memberikan kontribusi dengan membentuk komunitas penyintas COVID-19 untuk menyumbangkan plasma darah dalam membantu kesembuhan pasien yang sedang dirawat.

"Dan kami bersyukur dari 60 penyintas COVID-19 dalam komunitas ini, terkumpul 30 penyintas yang mendonorkan plasma," katanya.

Ia mengatakan upaya ini dapat memberikan manfaat bagi beberapa pasien COVID-19 di Kota Kupang yang diketahui telah dinyatakan sembuh.

Menyingggung soal kontribusi lainnya, Alexander menyebutkan FKLJK NTT juga menyalurkan bantuan kepada pengungsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata dengan nilai sekitar Rp300 juta.

Baca juga: Cerita penyintas COVID-19 di Kupang yang kesulitan akses layanan tes

Baca juga: MUI NTT imbau penyintas COVID-19 jadi donor plasma

"Prinsipnya peran kami tidak semata-semata profit tapi juga kami juga tanggap dengan kondisi sosial yang dihadapi di sekitar kita," katanya.

Acara pertemuan yang digelar secara tatap muka dalam jumlah terbatas itu dihadiri perwakilan berbagai elemen di antaranya OJK NTT, Perbankan, Pegadaian, Jamkrindo, Bursa Efek Indonesia (BEI) NTT, dan media massa di Kota Kupang.