Warga Empat Desa Diungsikan

id Ungsi

Warga Empat Desa Diungsikan

Warga desa Lamagute, Waimatan, Lamawolo dan Bungamuda di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur sedang mengungsi di kantor camat setempat akibat gempa tektonik yang terjadi Selasa (10/10) pagi. (Foto ANTARA/Bernadus Tokan)

Empat warga desa di Lembata, masing-masing Desa Lamagute, Waimatan, Lamawolo dan Bungamuda di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur diminta segera mengungsi karena terkena dampak gempa.
Kupang (Antara NTT) - Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur telah meminta warga Desa Lamagute, Waimatan, Lamawolo dan Bungamuda di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur segera mengungsi karena terkena dampak gempa.

Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday ketika dikonfirmasi Antara dari Kupang, Selasa, mengatakan
warga empat desa tersebut terkena dampak langsung dari gempa 4.9 skala Richter pada Selasa (10/10) pagi, karena tempat hunian mereka mengalami retak-retak dan tertindih bebatuan.

"Kami sudah minta warga untuk mengungsi ke kantor camat Ile Ape dan Ile Ape Timur sebagai langkah awal untuk menyelamatkan diri menyusul intensitas kegempaan dari gunung api Ile Lewotolok terus meningkat dari status normal ke status waspada," katanya.

Kepala BPBD Lembata Adris Solangdemo melalui pesan WhatsApp terpisah menjelaskan, warga desa yang mengungsi tersebut, terutama desa-desa yang secara topografi mengalami tingkat kemiringan yang ekstrim sehingga harus diungsikan.

"Kondisi sekarang ini bukan karena aktivitas gunung berapi terus meningkat, tetapi karena gempa tektonik yang sudah berlangsung dari hari Senin hingga Selasa dan terasa cukup kuat pada Selasa pagi," katanya menjelaskan.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kupang Hasanuddin mengatakan sekitar pukul 06.23.47 Wita, wilayah Lembata dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik dengan kekuatan M=4,9 skala Richter.

Pusat gempa bumi tersebut berada di darat, sekitar  23 km arah Barat Laut Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, dengan titik koordinat 8.26 LS dan 123.47 BT pada kedalaman 10 km.

Kembali mengguncang
BMKG Kupang melaporkan gempa bumi magnitudo berkekuatan 3.9 skala Richter (SR), kembali mengguncang Kabupaten Lembata di Pulau Lembata, NTT pada Selasa (10/10) petang, dengan pusat gempa sekitar 30 Km arah Barat Laut Kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata.

Menurut Kepala BMKG Kupang Hasanuddin, titik koordinat gempa tektonik itu berada pada 8.21 Lintang Selatan dan 123.39 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 km. "Sejak Selasa dini hari sampai petang ini, sudah tercatat lima kali gempa," katanya menambahkan.

Gempa pertama berkekuatan 4,5 SR terjadi pada pukul 00.53.33 Wita pada titik koordinat 8.29 Lintang Selatan dan 123,48 Bujur Timur, sekitar 20 km barat laut Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata pada kedalaman 10 km.

Gempa tersebut dirasakan di seluruh wilayah Lembata II SIG (II-III MMI) dan Kabupaten Flores Timur I SIG (I-II MMI). Gempa kedua berkekuatan 4.3 SR terjadi pada pukul 02.15.42 Wita pada titik koordinat 8.37 Lintang Selatan, 123.46 Bujur Timur, sekitar 11 km Barat Laut Lewoleba pada kedalaman 10 km.

Gempa susulan ketiga terjadi pada pukul 02.24.43 Wita dengan kekuatan 4.6 SR berlokasi pada 8.15 Lintang Selatan (LS), 123.47 Bujur Timur pada 35 km Barat Laut Lembata pada kedalaman 11 km.

Gempa susulan ke empat berkekuatan 4.9 SR. Gempa bumi tersebut berpusat di 23 km arah Barat Laut Kota Lewoleba, dengan titik koordinat 8.26 LS dan 123.47 BT di darat pada kedalaman 10 km. Gempa tersebut dirasakan cukup kuat di Pulau Adonara dan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.