Warga Kolbano Ungsi ke Desa Tetangga

id Kolbano

Warga Kolbano Ungsi ke Desa Tetangga

Banjir Rob menerjang pantai selatan Kolbano di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT yang mengakibatkan sebagian warga mengungsi ke desa tetangga.

"Kami sudah sampaikan kepada warga yang ada di pesisir pantai agar mengungsi ke desa tetangga yang jaraknya sekitar 200 sampai 300 meter dari bibir pantai," kata Frans.
Kupang (Antara NTT) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timur Tengah Selatan mengimbau warga di Desa Kolbano untuk sementara mengungsi ke desa tetangga guna mengantisipasi terjadinya gelombang pasang susulan.

"Kami sudah sampaikan kepada warga yang ada di pesisir pantai agar mengungsi ke desa tetangga yang jaraknya sekitar 200 sampai 300 meter dari bibir pantai," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Timur Tengah Selatan Frans saat dihubungi dari Kupang, Jumat.

Sebelumnya banjir pasang air laut setinggi enam meter mengancam warga di pantai selatan Desa Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tengara Timur.

Akibat banjir pasang air laut tersebut, ruas jalan di desa tersebut tergenang oleh air laut, sehingga mengakibatkan beberapa warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Di samping itu juga akibat dari banjir tersebut dua rumah rusak ringan dan tiga rumah lainnya tergenang oleh air laut yang naik hingga rumah warga. "Saat ini kita masih data kerusakan. Bersyukur karena tidak ada korban jiwa," katanya.

Sementara itu, Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) El Tari Kupang Maria Patty Seran mengatakan air laut yang meluap dari pantai Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, merupakan dampak dari siklon tropis Frances terhadap daerah yang dilalui siklon itu.

"Meluapnya air laut dari pantai Kolbano hingga ke jalan merupakan salah satu dampak dari siklon tropis Frances pada daerah/tempat yang dilalui siklon tersebut," ujarnya.

Dia menjelaskan dampak ini bisa berupa angin kencang, hujan deras berjam-jam, bahkan berhari-hari yang dapat mengakibatkan banjir, gelombang tinggi dan gelombang badai (storm surge).

"Kejadian di Kolbano adalah berupa gelombang tinggi, gelombang badai atau storm surge, yaitu naiknya tinggi muka laut seperti air pasang tinggi yang datang tiba-tiba," katanya.

Dia menambahkan untuk wilayah perairan yang sudah diberi peringatan dini oleh BMKG sebaiknya dihindari seperti laut Timor, perairan Selatan Kupang-Rote, Samudera Hindia dan sebagian Laut Sawu dengan tinggi gelombang 3,5 meter,