Kupang (Antara NTT) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bersama ribuan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Nusa Tenggara Timur, Sabtu, memadati lapangan Mapolda NTT untuk aksi kebangsaan dengan mendeklarasikan gerakan melawan radikalisme.
Dalam pantauan, aksi kebangsaan yang dimulai sekitar pukul 16.00 Wita itu dihadiri pula oleh Kapolda NTT Irjen Pol Sabar Agung Santoso, anggota DPR-RI asal dapil NTT, sejumlah rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di Kupang, serta para tokoh agama dan organisasi kepemudaan setempat.
Menteri Enggartiasto Lukita dalam kesempatan itu mengatakan bahwa saat ini Indonesia dalam perjalanan menuju negara besar yang diperhitungkan oleh negara-negara lain di dunia.
"Namun, pencapaian tersebut akan sia-sia jika ada kekuatan lain hadir memecah-belah persatuan bangsa dan menggantikan Pancasila, karena Indonesia diperhitungkan karena keutuhannya dari Sabang sampai Marauke," tuturnya.
Untuk itu, ia mengajak para mahasiswa maupun pemuda sebagai generasi penerus bangsa agar tetap berkomitmen mempertahankan pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI) dari ancaman kehadiran ideologi lainnya.
"Mahasiswa dan pemuda harus kritis dan tetap gigih di garda terdepan manakala ada ideologi lain hadir mengancam dan mencoba mengoyak keutuhan bangsa dan negara tercinta ini," ucapnya.
Menteri juga mengajak generasi muda di provinsi itu untuk tetap saling menghargai dan menghormati dalam kehidupan bersama dan bekerja sama mewaspadai potensi ancaman yang berbahaya bagi keutuhan bangsa dan negara di masa depan.
"Generasi masa lalu hingga kini sudah berbuat untuk mempertahankan keutuhan bangsa dan negara ini, untuk itu tugas selanjutnya harus bisa merawat dan menjaganya untuk masa depan," ujarnya.
Sementara itu, Kapolda NTT Irjen Pol Agung Sabar Santoso dalam kesempatan itu mengatakan, perguruan tinggi memiliki peran penting dalam melahirkan generasi pelajar yang cinta Tanah Air melalui nilai-nilai yang ditanamkan.
"Kontribusi perguruan tinggi banyak membantu tidak hanya Pemerintah, namun semua pihak dalam pengamalan nilai-nilai agama bagi generasi pelajarnya," katanya.
Menurutnya, perguruan tinggi di NTT telah menunjukkan sumbangsinya yang besar meningkatkan kualitas toleransi dalam kehidupan beragama di masyarakat.
Untuk itu, ia berharap sinergi perguruan tinggi dengan Kepolisian pun terus terjalin agar ancaman kehadiran radikalisme dan berbagai ideologi lain selain Pancasila dapat dihadang dan diatas