No results found.
  • Home
  • Seputar NTT
  • Ekonomi
  • Politik & Hukum
  • Kesra
  • Olahraga
  • Hiburan
  • Internasional
  • Foto
  • Video
  • Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Logo Header Antaranews ntt
Kamis, 22 Mei 2025
Logo Small Mobile Antaranews ntt
Logo Small Fixed Antaranews ntt
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • BPOM meluncurkan 3 program kolaborasi tingkatkan kemandirian obat RI

      BPOM meluncurkan 3 program kolaborasi tingkatkan kemandirian obat RI

      Senin, 19 Mei 2025 13:29

      Hendry dan Zulmansyah sepakat akhiri dualisme PWI lewat kongres Agustus

      Hendry dan Zulmansyah sepakat akhiri dualisme PWI lewat kongres Agustus

      Sabtu, 17 Mei 2025 13:48

      Presiden Prabowo berharap perayaan Waisak bawa semangat welas asih bagi semua

      Presiden Prabowo berharap perayaan Waisak bawa semangat welas asih bagi semua

      Senin, 12 Mei 2025 12:33

      Prabowo membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh untuk hapus outsourcing

      Prabowo membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh untuk hapus outsourcing

      Kamis, 1 Mei 2025 12:28

      Presiden Prabowo menghadiri May Day di Monas dan temui langsung ratusan ribu buruh

      Presiden Prabowo menghadiri May Day di Monas dan temui langsung ratusan ribu buruh

      Kamis, 1 Mei 2025 12:27

  • Daerah
    • Badan Geologi catat 11 kali gempa vulkanik Gunung Lewotobi

      Badan Geologi catat 11 kali gempa vulkanik Gunung Lewotobi

      1 jam lalu

      Ketua TP PKK Kupang: Posyandu garda terdepan peningkatan kesejahteraan masyarakat

      Ketua TP PKK Kupang: Posyandu garda terdepan peningkatan kesejahteraan masyarakat

      1 jam lalu

      Pemkot Kupang mengupayakan pelestarian enam objek  diduga cagar budaya

      Pemkot Kupang mengupayakan pelestarian enam objek diduga cagar budaya

      11 jam lalu

      Badan Geologi: Lava muncul di kawah Lewotobi dan berpotensi erupsi eksplosif

      Badan Geologi: Lava muncul di kawah Lewotobi dan berpotensi erupsi eksplosif

      21 May 2025 7:44 Wib

      BNN menggelar pemetaan potensi kawasan intervensi Kelurahan Fatululi

      BNN menggelar pemetaan potensi kawasan intervensi Kelurahan Fatululi

      21 May 2025 7:34 Wib

  • Lintas Daerah
    • BMKG memprakirakan sebagian kota besar hujan ringan-sedang pada Rabu

      BMKG memprakirakan sebagian kota besar hujan ringan-sedang pada Rabu

      21 May 2025 7:57 Wib

      BMKG prediksi hari ini hujan ringan terjadi di sebagian wilayah Tanah Air

      BMKG prediksi hari ini hujan ringan terjadi di sebagian wilayah Tanah Air

      20 May 2025 11:43 Wib

      BMKG: Waspadai hujan ringan hingga lebat di berbagai kota besar

      BMKG: Waspadai hujan ringan hingga lebat di berbagai kota besar

      19 May 2025 12:26 Wib

      BMKG memprakirakan cuaca di kota-kota besar umumnya diguyur hujan

      BMKG memprakirakan cuaca di kota-kota besar umumnya diguyur hujan

      17 May 2025 8:13 Wib

      BMKG memprakirakan sebagian besar Indonesia hujan ringan hari ini

      BMKG memprakirakan sebagian besar Indonesia hujan ringan hari ini

      16 May 2025 8:49 Wib

  • Ekonomi
    • Perusahaan Korsel Daewoo berkomitmen investasi Rp16 triliun di Indonesia

      Perusahaan Korsel Daewoo berkomitmen investasi Rp16 triliun di Indonesia

      17 jam lalu

      BPTD NTT sosialisasikan wajib masuk Terminal Bimoku kepada sopir bus

      BPTD NTT sosialisasikan wajib masuk Terminal Bimoku kepada sopir bus

      21 May 2025 7:42 Wib

      Menteri HAM mendorong beras Lembor jadi bahan pangan program MBG

      Menteri HAM mendorong beras Lembor jadi bahan pangan program MBG

      21 May 2025 7:36 Wib

      Wakil Wali Kota Kupang dorong transformasi kaum muda di era digital

      Wakil Wali Kota Kupang dorong transformasi kaum muda di era digital

      20 May 2025 14:31 Wib

      Sri Mulyani membidik pertumbuhan ekonomi hingga 5,8 persen di 2026

      Sri Mulyani membidik pertumbuhan ekonomi hingga 5,8 persen di 2026

      20 May 2025 14:16 Wib

  • Politik & Hukum
    • Mantan Kapolres Ngada segera disidangkan terkait kasus kekerasan seksual

      Mantan Kapolres Ngada segera disidangkan terkait kasus kekerasan seksual

      1 jam lalu

      Polisi sebut mantan bendahara RSUD Ende NTT tersangka penggelapan

      Polisi sebut mantan bendahara RSUD Ende NTT tersangka penggelapan

      11 jam lalu

      Unika Santo Paulus Ruteng mengapresiasi Menteri HAM berikan kuliah umum

      Unika Santo Paulus Ruteng mengapresiasi Menteri HAM berikan kuliah umum

      14 jam lalu

      Polda NTT menangkap empat pelaku prostitusi daring di Kupang

      Polda NTT menangkap empat pelaku prostitusi daring di Kupang

      17 jam lalu

      Mantan Menkominfo Budi Arie: Soal judol itu \"lagu lama, kaset rusak\"

      Mantan Menkominfo Budi Arie: Soal judol itu "lagu lama, kaset rusak"

      17 jam lalu

  • Kesra
    • Wakapolda NTT menekankan kerja sama lintas sektor di wilayah perbatasan

      Wakapolda NTT menekankan kerja sama lintas sektor di wilayah perbatasan

      11 jam lalu

      Kemendikdasmen: 33 ribu sekolah di wilayah 3T terima digitalisasi pembelajaran

      Kemendikdasmen: 33 ribu sekolah di wilayah 3T terima digitalisasi pembelajaran

      19 May 2025 13:33 Wib

      Mendukbangga menekankan perubahan perilaku merespons \"Fantasi Sedarah\",

      Mendukbangga menekankan perubahan perilaku merespons "Fantasi Sedarah",

      19 May 2025 13:31 Wib

      Menkes sasar 200 ribu sekolah lakukan CKG mulai Juli

      Menkes sasar 200 ribu sekolah lakukan CKG mulai Juli

      18 May 2025 10:55 Wib

      Menteri P2MI berjanji akan \"sikat semua\" oknum pengirim PMI ilegal

      Menteri P2MI berjanji akan "sikat semua" oknum pengirim PMI ilegal

      17 May 2025 13:53 Wib

  • Olahraga
    • Liga Inggris -  Manchester City merangsek ke posisi ketiga usai tekuk Bournemouth 3-1

      Liga Inggris - Manchester City merangsek ke posisi ketiga usai tekuk Bournemouth 3-1

      21 May 2025 7:55 Wib

      Jadwal dan pemain Indonesia pada Piala Dunia sepak bola mini

      Jadwal dan pemain Indonesia pada Piala Dunia sepak bola mini

      21 May 2025 7:51 Wib

      Timnas Indonesia diminta tampil lepas pada Piala Dunia sepak bola mini

      Timnas Indonesia diminta tampil lepas pada Piala Dunia sepak bola mini

      21 May 2025 7:50 Wib

      Pep Guardiola percaya diri Manchester City lolos Liga Champions musim depan

      Pep Guardiola percaya diri Manchester City lolos Liga Champions musim depan

      20 May 2025 11:38 Wib

      Tiga tim Liga 1 Indonesia masih berpeluang tampil di kompetisi Asia musim depan

      Tiga tim Liga 1 Indonesia masih berpeluang tampil di kompetisi Asia musim depan

      19 May 2025 12:24 Wib

  • Hiburan
    • Firsta Yufi Amarta asal Jatim dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2025

      Firsta Yufi Amarta asal Jatim dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2025

      03 May 2025 9:09 Wib

      Pihak keluarga membantah kabar Titiek Puspa meninggal dunia

      Pihak keluarga membantah kabar Titiek Puspa meninggal dunia

      10 April 2025 15:36 Wib

      Kemenkeu menyederhanakan regulasi jaga ekonomi dari turbulensi global

      Kemenkeu menyederhanakan regulasi jaga ekonomi dari turbulensi global

      10 April 2025 15:29 Wib

      Sejumlah selebritas merayakan Lebaran pertama setelah jadi mualaf

      Sejumlah selebritas merayakan Lebaran pertama setelah jadi mualaf

      30 March 2025 22:57 Wib

      Daftar aplikasi dan situs yang mempermudah perjalanan mudik Lebaran 2025

      Daftar aplikasi dan situs yang mempermudah perjalanan mudik Lebaran 2025

      30 March 2025 19:31 Wib

  • Internasional
    • Utusan Presiden menceritakan suasana pelantikan Paus Leo di Vatikan

      Utusan Presiden menceritakan suasana pelantikan Paus Leo di Vatikan

      19 May 2025 12:15 Wib

      Kunjungan resmi Presiden Prabowo ke Thailand guna pererat hubungan strategis

      Kunjungan resmi Presiden Prabowo ke Thailand guna pererat hubungan strategis

      18 May 2025 19:13 Wib

      Indonesia mendukung rencana forum dialog antarmenteri di Singapura

      Indonesia mendukung rencana forum dialog antarmenteri di Singapura

      18 May 2025 11:16 Wib

      Presiden mengutus Fary Francis hadiri pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan

      Presiden mengutus Fary Francis hadiri pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan

      17 May 2025 13:22 Wib

      117 WNI dipulangkan karena akan berhaji secara nonprosedural

      117 WNI dipulangkan karena akan berhaji secara nonprosedural

      17 May 2025 8:01 Wib

  • Artikel
    • Demokrasi Semu di balik PSU pilkada

      Demokrasi Semu di balik PSU pilkada

      20 May 2025 11:50 Wib

      Hari Kebangkitan Nasional: Bangun Indonesia lewat Inovasi Sosial

      Hari Kebangkitan Nasional: Bangun Indonesia lewat Inovasi Sosial

      20 May 2025 11:44 Wib

      Para penjaga air dari Nusa Tenggara Timur

      Para penjaga air dari Nusa Tenggara Timur

      15 May 2025 14:29 Wib

      Upaya membasmi premanisme di Indonesia

      Upaya membasmi premanisme di Indonesia

      14 May 2025 12:17 Wib

      75 Tahun keanggotaan Indonesia di UNESCO: relevansi diplomasi budaya ASEAN

      75 Tahun keanggotaan Indonesia di UNESCO: relevansi diplomasi budaya ASEAN

      13 May 2025 10:15 Wib

  • Foto
    • Peluncuran program makan bergizi gratis di NTT

      Peluncuran program makan bergizi gratis di NTT

      Perbaikan jaringan listrik akibat erupsi Gunung Lewotobi

      Perbaikan jaringan listrik akibat erupsi Gunung Lewotobi

      Bea Cukai Kupang Musnahkan Barang Hasil Penindakan

      Bea Cukai Kupang Musnahkan Barang Hasil Penindakan

      Limbah operasional BI untuk co-firing di PLTU Bolok

      Limbah operasional BI untuk co-firing di PLTU Bolok

      Dampak Kemarau di NTT

      Dampak Kemarau di NTT

  • Video
    • Wapres Gibran nikmati pertunjukkan seni budaya di Kupang bersama warga

      Wapres Gibran nikmati pertunjukkan seni budaya di Kupang bersama warga

      Melihat prosesi Laut Hantar Tuan Meninu, tradisi sakral Semana Santa

      Melihat prosesi Laut Hantar Tuan Meninu, tradisi sakral Semana Santa

      Mahasiswi pemasok anak ke eks Kapolres Ngada jadi tersangka

      Mahasiswi pemasok anak ke eks Kapolres Ngada jadi tersangka

      Kasau tanam jagung di Lanud El Tari Kupang

      Kasau tanam jagung di Lanud El Tari Kupang

      MENHUT PIMPIN AKSI TANAM SATU JUTA POHON SERENTAK DARI KUPANG

      MENHUT PIMPIN AKSI TANAM SATU JUTA POHON SERENTAK DARI KUPANG

Logo Header Antaranews NTT

Gelombang kedua COVID-19 di India mutlak dihindari (Indonesia)

id Kasus covid India, Gelombang kedua pandemi,Varian baru COVID-19 Rabu, 28 April 2021 14:57 WIB

Image Print
Gelombang kedua COVID-19 di India mutlak dihindari (Indonesia)

Suasana pembakaran massal jenazah pasien yang meninggal dunia akibat penyakit COVID-19 di sebuah krematorium di New Delhi, India 26 April 2021. (REUTERS/Adnan Abidi)

Prediksi menyebutkan India bakal menjadi yang terparah terjangkit virus corona. Tetapi kini India menjadi di antara negara yang berhasil menyelamatkan nyawa warganya

Jakarta (ANTARA) - Rata-rata kasus infeksi COVID-19 di India dalam satu pekan terakhir sampai 26 April 2021 terus menanjak sampai 330.000 per hari.

Angka itu melewati catatan tertinggi di dunia sebelum ini sebesar 300.669 yang terjadi di Amerika Serikat pada 8 Januari 2021, dan 15 kali lebih tinggi dari rata-rata kasus baru di Indonesia.

Tingkat kematian di India juga mengerikan. Statistik Johns Hopkins University menunjukkan, dalam satu pekan terakhir itu, rata-rata kematian di India adalah 2.481, jauh di atas rata-rata 706 kematian di AS dan 174 kematian di Indonesia.

Dan itu belum akan berakhir. Para ilmuwan Indian Institute of Technology memprediksi jumlah kasus aktif baru dalam gelombang kedua di India ini belum mencapai puncaknya karena baru akan terjadi pada 14-18 Mei.

Itu artinya, malapetaka belum akan mereda sampai setengah bulan ke depan.

Pada 14-18 Mei itu, kasus baru akan mencapai puncaknya 380.000 - 480.000 kasus, sementara rata-rata harian kemungkinan mencapai puncak 440.0000 kasus per hari pada 4- 8 Mei.

Angka-angka ini sungguh mengejutkan karena dua bulan lalu India sepertinya sudah berhasil menekan COVID-19 di mana jumlah kasus menurun 90 persen dari puncak gelombang pertama pandemi September tahun lalu.

Kini, India menjadi negara dengan situasi pandemi terburuk di dunia. Banjir foto, video dan kisah memilukan akibat serangan COVID-19 tumpah ruah ke seluruh dunia, menggambarkan situasi buruk di India itu.

Salah satunya tergambar dari banjir pesan pertolongan di media sosial, mulai dari pasien dan pengelola rumah sakit yang menjerit kekurangan pasokan oksigen, sampai dokter yang tanpa daya menyaksikan pasien meregang nyawa karena rumah sakit sudah tak mampu menanggung beban yang kian besar.

Tempat-tempat pembakaran mayat kewalahan karena harus bekerja sepanjang waktu sampai-sampai tungku pembakaran mayat meleleh oleh penggunaan yang melebihi kapasitas.

Ini semua gara-gara virus yang menyebar jauh lebih cepat, padahal tingkat infeksi yang tinggi di kota-kota besar sebelum itu seharusnya memberikan imunitas alami pada bagian besar warga.

Data antibodi yang menunjukkan banyak orang di kota besar seperti Delhi dan Chennai sudah terinfeksi sehingga otoritas cepat menyimpulkan fase terburuk pandemi sudah meninggalkan India.

Januari lalu jumlah kasus memang turun drastis sampai di bawah 15.000 kasus per pekan. Ini membuat Perdana Menteri Narendra Modi cepat berpuas diri.

"Prediksi menyebutkan India bakal menjadi yang terparah terjangkit virus corona. Tetapi kini India menjadi di antara negara yang berhasil menyelamatkan nyawa warganya," kata Modi dalam Forum Ekonomi Dunia, Januari itu.

Partai Bharatiya Janata pimpinan Modi setali tiga uang. Mereka memproklamirkan "India telah mengalahkan Covid".

Malah menjadi bumerang

Dan kehidupan pun kembali ke sebelum pandemi menimpa. Pesta-pesta dan pernikahan diadakan di mana-mana. Masker tak lagi dikenakan, aturan jaga jarak sosial dicampakkan. Acara politik, yakni pemilu, diselenggarakan dengan kampanye lapangan yang menciptakan kerumunan-kerumunan besar, lengkap dengan pawai jalanan.

Puncaknya, pemerintah mengizinkan acara keagamaan tahunan Kumbh Mela sehingga jutaan pemeluk Hindu tumpah ruah berkerumun di tepi Sungai Gangga di negara bagian Uttarakhand. Ada keinginan memberi pesan bahwa tak perlu khawatir kepada COVID-19.

Tapi itu malah menjadi bumerang. Mulai pertengahan Maret, jumlah kasus menanjak. Modi masih belum sadar juga. Dia menggelar kampanye terbuka yang menciptakan kerumunan besar di West Bengal pada 17 April.

Dia baru tersadar saat kasus meledak 300.000-an per hari dan merenggut ribuan nyawa per hari yang sebagian karena rumah sakit sudah tak mampu lagi merawat pasien yang jumlahnya mendadak menggunung. Alat dan obat terlalu sedikit untuk mereka yang sakit yang kian banyak saja.

Di Uttarakhand sendiri, jumlah kasus harian meroket dari 30-60 kasus pada Februari, menjadi 2.000 – 2.500 kasus pada April.

Padahal, menurut ilmuwan Rakesh Mishra dari Center for Cellular and Molecular Biology di Hyderabad, para pakar tak henti mengingatkan pandemi belumlah usai. "Tapi tak ada yang mau dengar," kata Mishra seperti dikutip National Geographic.

Mishra kini tengah meneliti apakah varian baru B1617 yang bermutasi di India menjadi biang keladinya.

Namun dugaan varian baru yang amat menular dan bisa mengelabui sistem kekebalan tubuh yang tercipta dari vaksinasi itu sebagai penyebab utama gelombang kedua, ditepis banyak kalangan. Dari uji coba awal sendiri, vaksin kemungkinan besar malah mampu melawan varian-varian baru termasuk B1617.

Lagi pula, negara-negara yang memiliki pasokan vaksin besar dan melakukan vaksinasi skala luas seperti Inggris dan Israel malah mengalami penurunan kasus yang signifikan.

Oleh karena itu, bagi Srinath Reddy, epidemiolog dari Public Health Foundation of India di New Delhi, justru aturan pembatasan COVID-19 yang kian longgar dan menurunnya disiplin masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan, menjadi biang kerok semua itu.

"Pandemi naik lagi dalam masyarakat yang sepenuhnya terbuka di mana orang bercampur baur, terus bergerak dan bepergian," kata Reddy.

Tiga faktor besar

Intinya, ada tiga faktor besar yang membuat gelombang kedua pandemi terjadi di India.

Pertama, cepat berpuas diri bahwa COVID-19 telah ditaklukkan sehingga rekomendasi ilmiah diabaikan justru ketika data-data belum lengkap mendukung proklamasi kemenangan melawan pandemi. Dan ini membuat semuanya lengah serta mengabaikan protokol kesehatan.

Tak seperti Arab Saudi yang hati-hati membuka lagi ibadah haji dalam skala pra pandemi atau China yang memangkas skala perayaan Imlek dua bulan lalu, India tidak mengambil tindakan pencegahan semacam itu sehingga kasus meledak lagi ketika jutaan orang berkerumun di tepi Sungai Gangga demi merayakan Kumbh Mela.

India tak siap menghadapi gelombang kedua karena rasa berpuas diri itu juga membuat mereka percaya diri mengekspor alat kesehatan dan vaksin ketika COVID-19 belumlah benar-benar ditaklukkan.

Maret lalu India menaikkan ekspor oksigen kesehatan sampai 734 persen. Akibatnya ketika kasus meledak, rumah sakit kelimpungan mencari oksigen dan kemudian menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian.

Baca juga: India akan menerima pengiriman pertama vaksin COVID-19 Rusia

India juga terlalu dini mengekspor 193 juta dosis vaksin ketika baru 10 persen penduduk yang divaksinasi, jauh dari persentase yang dibutuhkan untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity. Lain dari itu, mengutip epidemiolog Ramanan Laxminarayan dari Universitas Princeton yang tinggal di New Delhi, kehadiran vaksin membuat India tak lagi waspada.

Kedua, adanya varian baru bermutasi ganda yang lebih mengerikan. Mengutip laman WHO, ketika virus menyebar luas dalam satu populasi dan menginfeksi banyak orang, maka mutasi virus kemungkinan meningkat.

Faktanya di India virus bermutasi menciptakan varian baru yang lebih menular, B1617, sekalipun asalnya bukan dari India. Dari data ilmiah, varian B117 yang pertama kali terlihat di Inggris, menjadi bentuk virus dominan di negara bagian Punjab. Varian Inggris itu diyakini menjadi pemicu infeksi yang kian menyebar dan mutasi yang akhirnya menciptakan varian B1617.

Menurut peneliti kesehatan Zarir Udwadia dari Hinduja Hospital & Medical Research Centre di Mumbai, kalau pada gelombang pertama ada salah satu keluarga positif tertular COVID-19, tidak serta satu keluarga itu positif. “Tapi sekarang jika satu keluarga terkena, maka sekeluarga itu dipastikan terpapar,” kata Udwadia dalam jurnal Nature.

Namun sebagian kalangan, salah satunya virolog Inggris dari Universitas Glasgow, David Robertson, menyanggah hal itu karena data sekuen yang ada belum cukup menyimpulkan varian baru menjadi faktor utama gelombang kedua India.

Ketiga, penetrasi vaksinasi yang rendah. India yang sebelum pandemi merupakan produsen vaksin terbesar di dunia terlalu cepat memutuskan ekspor ketika skala vaksinasi di dalam negeri masih rendah, hanya 9 dari setiap 100 warga yang sudah disuntik dosis pertama.

Itu belum cukup menciptakan kekebalan kelompok. Bahkan seandainya 1 miliar dosis vaksin COVID-19 yang saat ini tersedia di dunia digunakan semuanya di India, maka tetaplah belum cukup menciptakan kekebalan kelompok di negara itu.

Dengan asumsi semua vaksin mesti disuntikkan dalam dua dosis, walaupun vaksin Covid buatan Johnson & Johnson’s cuma memerlukan satu dosis, maka jumlah dosis yang bisa disuntikkan kepada warga India hanya bisa untuk 500 juta orang. Ini artinya masih ada 866 juta warga India lainnya yang belum divaksin.

Yang bisa dipetik Indonesia

Gelombang kedua pandemi di India mengajarkan janganlah cepat berpuas diri sehingga protokol kesehatan dicampakkan ketika data statistik sama sekali belum kuat mendukungnya.

Di negara-negara seperti AS dan beberapa negara Eropa, kasus baru meledak lagi akibat kerumunan akibat mengabaikan protokol kesehatan yang tercipta pada masa-masa seperti libur besar Paskah.

Sebaliknya, Arab Saudi mampu mengendalikan kasus baru karena dengan terukur mencegah terciptanya kerumunan besar, termasuk dalam kerangka menyelenggarakan kegiatan ibadah umroh dan haji.

Situasi COVID-19 di India itu juga memberi pesan bahwa vaksin dan vaksinasi bukan alasan untuk relaks. Lain dari itu, vaksinasi harus dipastikan berlangsung dalam skala luas.

Baca juga: Menkes sebut mutasi virus India sudah sampai di Indonesia

Metode vaksinasi juga sebaiknya diubah dengan memakai pola “menjemput bola” demi memastikan tak menciptakan ironi akibat sentra-sentra vaksinasi yang malah menciptakan kerumunan besar sehingga orang justru terpapar COVID-19 sewaktu antre vaksinasi seperti terjadi India. Selain itu, evaluasi dan kemajuan vaksinasi tak henti diinformasikan kepada publik.

Kasus di India itu juga bisa mengajarkan kepada Indonesia agar menahan dulu berbicara soal ekspor vaksin dan alat kesehatan dalam skala besar, walau masih dalam wacana, sebelum bagian terbesar penduduk sudah divaksin dan semua rumah sakit cukup alat serta cukup obat.

Terakhir, malapetaka COVID-19 di India juga mengajarkan agar awas kepada varian baru, apalagi varian baru acap menciptakan varian baru lainnya yang kadang lebih ganas seperti terjadi di India.

Baca juga: Jerman akan kirim oksigen dan bantuan medis ke India

Mempedulikan rekomendasi ilmiah dan tak kendor membendung infeksi, termasuk terus menerapkan pembatasan sosial dan menjaga ketat semua pintu masuk nasional, adalah di antara sekian cara yang mesti dilakukan Indonesia.

Varian India yang diyakini bermuasal dari varian Inggris itu memberi pelajaran bahwa longgarnya pengawasan di pintu masuk negara bisa menjadi awal untuk gelombang kedua yang sudah lama diprediksi lebih ganas daripada gelombang pertama.

Pewarta : Jafar M Sidik
Editor: Bernadus Tokan
COPYRIGHT © ANTARA 2025
  • facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • pinterest
Cetak

Berita Terkait

Ahli bilang HMPV bukan penyebab pandemi selanjutnya

Ahli bilang HMPV bukan penyebab pandemi selanjutnya

Selasa, 14 Januari 2025 17:00 Wib

Kemenhub bilang jumlah pesawat mulai pulih usai sempat turun

Kemenhub bilang jumlah pesawat mulai pulih usai sempat turun

Kamis, 3 Oktober 2024 6:10 Wib

Presiden Biden dinyatakan positif COVID-19

Presiden Biden dinyatakan positif COVID-19

Kamis, 18 Juli 2024 9:02 Wib

Presiden Jokowi persilakan KPK mengusut dugaan korupsi Bansos COVID-19 tahun 2020

Presiden Jokowi persilakan KPK mengusut dugaan korupsi Bansos COVID-19 tahun 2020

Kamis, 27 Juni 2024 18:00 Wib

Opini - Rahasia di balik keajaiban vaksin DNA

Opini - Rahasia di balik keajaiban vaksin DNA

Senin, 12 Februari 2024 16:19 Wib

Bangladesh deteksi subvarian COVID baru JN.1

Bangladesh deteksi subvarian COVID baru JN.1

Jumat, 19 Januari 2024 13:00 Wib

Pakar WHO bilang risiko kesehatan karena COVID-19 tetap tinggi

Pakar WHO bilang risiko kesehatan karena COVID-19 tetap tinggi

Sabtu, 13 Januari 2024 13:02 Wib

Perhatikan gejala COVID-19 varian baru pada orang tua berisiko

Perhatikan gejala COVID-19 varian baru pada orang tua berisiko

Selasa, 9 Januari 2024 12:58 Wib

  • Terpopuler
BPTD NTT: Angkutan bus umum wajib masuk Terminal Bimoku

BPTD NTT: Angkutan bus umum wajib masuk Terminal Bimoku

16 May 2025 12:56 Wib

Wali Kota Kupang dorong inovasi olah sampah sembilan kelurahan

Wali Kota Kupang dorong inovasi olah sampah sembilan kelurahan

18 May 2025 9:08 Wib

Lionel Messi menjadi pemain terbaik sepanjang masa versi IFFHS

Lionel Messi menjadi pemain terbaik sepanjang masa versi IFFHS

19 May 2025 12:18 Wib

Liga Inggris - Gol semata wayang Cucurella bawa Chelsea menang 1-0 atas Manchester United

Liga Inggris - Gol semata wayang Cucurella bawa Chelsea menang 1-0 atas Manchester United

17 May 2025 8:09 Wib

  • Top News
Mantan Kapolres Ngada segera disidangkan terkait kasus kekerasan seksual

Mantan Kapolres Ngada segera disidangkan terkait kasus kekerasan seksual

Polda NTT menangkap empat pelaku prostitusi daring di Kupang

Polda NTT menangkap empat pelaku prostitusi daring di Kupang

Kapolri menunjuk dua kapolda baru dalam mutasi 67 perwira menengah

Kapolri menunjuk dua kapolda baru dalam mutasi 67 perwira menengah

Polisi periksa guru yang pertontonkan video porno kepada 24 siswa

Polisi periksa guru yang pertontonkan video porno kepada 24 siswa

Panglima TNI mengutus Danrem 161/WS hadiri HUT Kemerdekaan RDTL di Dili

Panglima TNI mengutus Danrem 161/WS hadiri HUT Kemerdekaan RDTL di Dili

Foto

Dampak Kemarau di NTT

Dampak Kemarau di NTT

Peluncuran program makan bergizi gratis di NTT

Peluncuran program makan bergizi gratis di NTT

Perbaikan jaringan listrik akibat erupsi Gunung Lewotobi

Perbaikan jaringan listrik akibat erupsi Gunung Lewotobi

Bea Cukai Kupang Musnahkan Barang Hasil Penindakan

Bea Cukai Kupang Musnahkan Barang Hasil Penindakan

Limbah operasional BI untuk co-firing di PLTU Bolok

Limbah operasional BI untuk co-firing di PLTU Bolok

Dampak Kemarau di NTT

Dampak Kemarau di NTT

Peluncuran program makan bergizi gratis di NTT

Peluncuran program makan bergizi gratis di NTT

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Logo Footer Antaranews ntt
kupang.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Home
  • Terkini
  • Top News
  • Terpopuler
  • Nusantara
  • Nasional
  • Daerah
  • Lintas Daerah
  • Artikel
  • Ekonomi
  • Politik Hukum
  • Kesra
  • Foto
  • Video
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA