IHSG diprediksi menguat terbatas

id Rupiah,Dolar,Kurs

IHSG diprediksi menguat terbatas

Seorang calon investor merekam dengan telepon seleluarnya data pada layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/1/2021). ANTARA FOTO/ Reno Esnir/foc/aa. (ANTARA/RENO ESNIR)

...Dari Asia, bursa ekuitas China memimpin pelemahan regional Asia, meski didukung oleh data ekonomi yang positif
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan diprediksi menguat terbatas di tengah minimnya sentimen di pasar saham.

IHSG dibuka menguat 13,78 poin atau 0,23 persen ke posisi 5.942,11. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,62 poin atau 0,41 persen ke posisi 884,34.

"Minimnya sentimen dan pendeknya hari bursa pada pekan ini, IHSG berpeluang menguat terbatas pada rentang 5.917-5.950," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin, (10/5).

Bursa ekuitas AS ditutup menguat ke rekor tertinggi pada akhir perdagangan Jumat (7/5) lalu, seiring kekhawatiran prospek kenaikan suku bunga The Fed yang mereda.

Investor mencermati rilis data ketenagakerjaan, dimana Departemen Tenaga Kerja AS mencatat pertumbuhan pekerjaan secara tak terduga melambat pada April 2021.

Data ketenagakerjaan non pertanian periode April hanya naik 266.000, lebih rendah dari proyeksi sebesar 1 juta. Sementara, klaim pengangguran AS untuk pekan yang berakhir 1 Mei tercatat sebanyak 498.000, dengan rata-rata April tercatat sebanyak 560.000.

Tingkat pengangguran juga naik menjadi 6,1 persen pada bulan lalu, ditengah meningkatnya kekurangan lapangan pekerjaan.

Sejalan dengan AS, bursa ekuitas Eropa juga menguat ke level tertinggi seiring data ekonomi yang positif serta laporan keuangan emiten, menopang ekspektasi pemulihan ekonomi.

Penjualan ritel zona Euro tercatat naik 12 persen (yoy) dan 2,7 persen (mom) pada Maret. Sementara, pemesanan pabrik dan ekspor Jerman naik masing-masing 3 persen (mom) dan 1,2 persen (mom) pada Maret 2021.

Dari Asia, bursa ekuitas China memimpin pelemahan regional Asia, meski didukung oleh data ekonomi yang positif.

Baca juga: Emas melonjak lagi 15,6 dolar

PMI Jasa Caixin China tercatat ekpansif dan meningkat ke level 56,3 dari sebelumnya 54,3 pada April 2021. Sementara, neraca perdagangan April China tercatat surplus 42,8 miliar dolar AS, melonjak dari 13,8 miliar dolar AS pada Maret.

Baca juga: Dolar melemah secara luas

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 265,2 poin atau 0,9 persen ke 29.623, indeks Hang Seng naik 42,3 poin atau 0,15 persen ke 28.653, dan indeks Straits Times terkoreksi 0,96 poin atau 0,03 persen ke 3.199,3