PLN kembangkan energi panas bumi 20 MW di Mataloko
"PLTP Mataloko merupakan salah satu wujud komitmen PLN dalam mendukung penerapan tersebut,"
Kupang (ANTARA) - Manajer Senior Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara Gregorius Adi mengatakan PLN siap mengembangkan energi panas bumi di Mataloko, Kabupaten Ngada, Pulau Flores, dengan kapasitas daya 20 megawatt (MW).
"Tahapan pembangunan yang sedang berlangsung saat ini adalah prakonstruksi berupa persiapan pengadaan lahan dan izin-izin yang diperlukan," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa (13/7).
Ia menjelaskan saat ini pihaknya melaksanakan proses pengajuan izin penetapan lokasi kepada pemerintah provinsi NTT untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko.
Baca juga: PLN kawal pasokan listrik untuk pabrik oksigen beroperasi lancar
Pembangunan PLTP Mataloko direncanakan akan memanfaatkan lahan seluas 210.700 meter persegi, yang terbagi menjadi 6 area yakni area wellpad sejumlah 4 tiik, akses jalan serta area laydown.
"Sementara itu untuk izin prinsip, izin kesesuaian tata ruang, UKL-UPL eksplorasi dan izin lingkungan efektif dari pemerintah daerah sudah kami miliki," katanya.
Gregorius Adi menjelaskan PLTP Mataloko merupakan program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang masuk dalam program nasional pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW.
Pembangunan PLTP Mataloko, kata dia sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan peran energi baru terbarukan pada bauran energi nasional yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025.
Baca juga: PLN NTT latih warga produksi bata dari limbah batu bara
"PLTP Mataloko merupakan salah satu wujud komitmen PLN dalam mendukung penerapan tersebut," katanya.
Ia menambahkan pengembangan energi baru terbarukan dari panas bumi juga sebagai salah satu cara mengurangi penggunaan energi fosil adalah dengan memanfaatkan sumber energi yang ramah lingkungan.
PLN melihat pengembangan energi panas bumi yang signifikan harus segera dimulai dan diwujudkan, sehingga mampu menciptakan ketahanan energi secara berkesinambungan.
Gregorius Adi menambahkan di wilayah NTT sendiri, pengembangan panas bumi kedepan tidak hanya di Mataloko, tetapi PLN juga akan segera memulai persiapan untuk PLTP Ulumbu di Kabupaten Manggarai dan PLTP Atadei di Kabupaten Lembata.
"Tahapan pembangunan yang sedang berlangsung saat ini adalah prakonstruksi berupa persiapan pengadaan lahan dan izin-izin yang diperlukan," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa (13/7).
Ia menjelaskan saat ini pihaknya melaksanakan proses pengajuan izin penetapan lokasi kepada pemerintah provinsi NTT untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko.
Baca juga: PLN kawal pasokan listrik untuk pabrik oksigen beroperasi lancar
Pembangunan PLTP Mataloko direncanakan akan memanfaatkan lahan seluas 210.700 meter persegi, yang terbagi menjadi 6 area yakni area wellpad sejumlah 4 tiik, akses jalan serta area laydown.
"Sementara itu untuk izin prinsip, izin kesesuaian tata ruang, UKL-UPL eksplorasi dan izin lingkungan efektif dari pemerintah daerah sudah kami miliki," katanya.
Gregorius Adi menjelaskan PLTP Mataloko merupakan program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang masuk dalam program nasional pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW.
Pembangunan PLTP Mataloko, kata dia sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan peran energi baru terbarukan pada bauran energi nasional yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025.
Baca juga: PLN NTT latih warga produksi bata dari limbah batu bara
"PLTP Mataloko merupakan salah satu wujud komitmen PLN dalam mendukung penerapan tersebut," katanya.
Ia menambahkan pengembangan energi baru terbarukan dari panas bumi juga sebagai salah satu cara mengurangi penggunaan energi fosil adalah dengan memanfaatkan sumber energi yang ramah lingkungan.
PLN melihat pengembangan energi panas bumi yang signifikan harus segera dimulai dan diwujudkan, sehingga mampu menciptakan ketahanan energi secara berkesinambungan.
Gregorius Adi menambahkan di wilayah NTT sendiri, pengembangan panas bumi kedepan tidak hanya di Mataloko, tetapi PLN juga akan segera memulai persiapan untuk PLTP Ulumbu di Kabupaten Manggarai dan PLTP Atadei di Kabupaten Lembata.