Dermaga fery namo Raijua ambruk diterjang gelombang

Kupang (Antaranews NTT) - Dermaga feri Namo di wilayah Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur dilaporkan ambruk akibat diterjang gelombang.

"Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (30/1) malam, saat hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah itu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sabu Raijua Pither Mara Rohi ketika menghubungi Antara Kupang dari Sabu Raijua, Kamis.

"Kami baru menerima laporan pada Kamis (1/2) pagi ini dari Pulau Raijua bahwa Dermaga Namo di Raijua ambruk karena amukan gelombang yang melanda wilayah setempat," kata Mara Rohi melalui sambungan telepon seluluer dari Sabu Raijua.

Pulau Raijua adalah bagian dari Kabupaten Sabu Raijua yang bisa ditempuh dengan kapal motor ukuran kecil sekitar 2-2,5 jam dari Seba, ibu kota Kabupaten Sabu Raijua.

Menurut dia, dermaga fery yang dibangun sekitar tahun 1980-an itu merupakan satu-satunya dermaga yang selama ini dijadikan sebagai tempat berlabuhnya kapal feri.

Dia belum bisa memastikan apakah dermaga itu masih bisa digunakan atau tidak, karena dari gambar yang dikirim dari Pulau Raijua, dermaga itu tambak rusak parah.

"Petugas kami belum bisa turun ke Raijua karena gelombang laut sangat tinggi, sementara satu-satunya alat transportasi adalah kapal-kapal motor milik rakyat," katanya.

Dia mengatakan, masih terus melakukan koordinasi dengan Camat Raijua untuk mengikuti perkembangan di pulau yang letaknya di selatan Pulau Sabu, sekitar 115 mil dari Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Mara Rohi juga menghimbau masyarakat di daerah itu, terutama yang berada di wilayah pesisir untuk tetap waspada karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat saat ini.