BI NTT : Realisasi PMA tertinggi di Kabupaten Ende

id NTT,BI NTT,Kabupaten Ende,penanaman modal asing,investasi

BI NTT : Realisasi PMA tertinggi di Kabupaten Ende

Ilustrasi - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur di Jl El Tari Kota Kupang. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

...Penanaman modal asing tertinggi di Ende ini ada pada sektor tenaga listrik, gas, dan air
Kupang (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat realisasi penanaman modal asing (PMA) tertinggi di provinsi setempat berada di Kabupaten Ende sebesar 52,4 persen atau senilai 20,9 juta dolar AS pada triwulan I 2021.

"Penanaman modal asing tertinggi di Ende ini ada pada sektor tenaga listrik, gas, dan air," kata Kepala Perwakilan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja dalam laporan tertulis tentang perekonomian NTT yang diterima di Kupang, Kamis, (19/8).

Setelah Kabupaten Ende,  realisasi PMA diikuti Kabupaten Manggari Barat sebesar 42,46 persen atau senilai 16,9 juta dolar AS yang didominasi sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran.

Ia menyebutkan berdasarkan asal negaranya, Singapura dan Qatar menjadi negara investor terbesar di NTT pada triwulan I 2021.

Lebih lanjut Ariawan mengatakan kinerja investasi di NTT diprakirakan terus mengalami perbaikan.

Optimisme pelaku usaha diprakirakan masih berlanjut karena dari kenaikan skala likert (metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan) investasi di NTT dari skala 0,00 pada triwulan I 2021 naik menjadi 0,5 pada triwulan II.

Ia mengatakan pemulihan investasi juga diperkirakan bersumber dari berlanjutnya akselerasi belanja modal pemerintah.

Pihaknya mencatat pada triwulan I 2021, realisasi belanja modal pemerintah mencapai 12,84 persen lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I 2020 yang hanya 7,59 persen.

Ia menambahkan perbaikan investasi juga diperkirakan sejalan dengan hasil liaison omzet bahan konstruksi yang naik 41,4 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I 2020 menjadi 10,35 persen (yoy) pada triwulan II.

Baca juga: BI sempurnakan ketentuan pasar uang
Baca juga: BI NTT fasilitasi koperasi ternak untuk pengiriman sapi ke Kalimantan