Angga Sasongko setop kesepakatan dengan stasiun TV, ini penyebabnya

id angga dwimas sasongko,saipul jamil,visinema pictures,KPI

Angga Sasongko setop kesepakatan dengan stasiun TV, ini penyebabnya

Sutradara Angga Dwimas Sasongko ditemui dalam jumpa pers film "NKCTHI" di kantor Visinema Pictures, Jakarta, Rabu (7/8/2019) (ANTARA News/Maria Cicilia Galuh)

...Protes dari warganet muncul di media sosial karena mereka tidak terima pelaku pencabulan diberi panggung di televisi
Jakarta (ANTARA) - Sutradara Angga Dwimas Sasongko dan rumah produksi Visinema Pictures menyatakan memberhentikan semua pembicaraan kesepakatan distribusi tentang film animasi "Nussa" dan "Keluarga Cemara" dengan stasiun televisi yang menghadirkan Saipul Jamil dengan cara yang mereka sebut "tidak menghormati korban".

Saipul Jamil baru keluar dari penjara setelah delapan tahun dihukum atas dua kasus berbeda, pertama kasus pencabulan terhadap remaja laki-laki, kemudian penyuapan panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang membuat hukumannya diperpanjang.

Dalam akun Twitter, Angga Dwimas Sasongko dan Visinema Pictures pada Minggu (5/9) malam mencuit bahwa kehadiran Saipul Jamil di televisi tidak sesuai dengan nilai-nilai ramah anak dan keluarga yang mereka usung.

"Pemberitahuan ini dimaksudkan untuk mendukung gerakan masyarakat yang melawan dirayakannya pelaku kekerasan seksual pada anak di media - media, serta menjadi kesadaran bersama pentingnya media - media yang menghargai anak - anak kita," tulis Angga.

Kesepakatan terkait film Nussa juga didukung oleh partner Visinema, yakni The Little Giantz Studio.
Tak berselang lama dari pembebasannya, Saipul kembali muncul di televisi dengan mengenakan kalung bunga dan membahas judul-judul artikel yang membahas seputar kasus pencabulannya dan pengalamannya di penjara. Acara tersebut diwarnai dengan canda tawa, termasuk nyanyian dari mantan narapidana, hingga raut sedih dari Saipul ketika menyatakan penyesalannya dan rasa terima kasih kepada penggemar.

Protes dari warganet muncul di media sosial karena mereka tidak terima pelaku pencabulan diberi panggung di televisi.

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Agung Suprio, ketika dihubungi ANTARA, tidak memberikan tanggapan mengenai hal ini.

"Tunggu ya.. pantau web KPI," jawab Agung saat dihubungi lewat pesan singkat.