NTT dapat 1.000 ton beras dari Sulawesi

id Minggus

NTT dapat 1.000 ton beras dari Sulawesi

Kepala Bidang Operasional dan Pelayanan Publik Bulog NTT Minggus Foes

"Dalam pekan ini beras sebanyak 1.000 ton itu sudah tiba Pelabuhan Tenau Kupang untuk selanjutnya dibagikan ke daerah-daerah yang ada di NTT," kata Minggus Foes.
Kupang (AntaraNews NTT) - Perum Bulog Divisi Regional Nusa Tenggara Timur kembali mendapatkan kiriman beras sebanyak 1.000 ton dari Sulawesi Selatan untuk menambah stok yang dikuasai Bulog NTT saat ini

"Dalam pekan ini beras sebanyak 1.000 ton itu sudah tiba Pelabuhan Tenau Kupang untuk selanjutnya dibagikan ke daerah-daerah yang ada di NTT," kata Kepala Bidang Operasional dan Pelayanan Publik Bulog NTT Minggus Foes kepada Antara di Kupang, Sabtu, terkait ketahanan beras untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di provinsi berbasis kepulauan itu.

Ia mengatakan dengan akan datangnya 1.000 ton beras dari Sulawesi Selatan itu maka ketahanan beras yang dimiliki Bulog Divre NTT saat ini bisa mencapai 3 - 4 bulan ke depan. "Kalau untuk jumlah total beras saya tidak bisa sampaikan karena ini memang sudah ada peraturannya, jadi saya hanya bisa sampaikan berapa lama ketahanan beras untuk masyarakat di daerah ini," katanya menegaskan.

Oleh karena itu ia mengharapkan masyarakat NTT tak perlu cemas atau khawatir dengan stok beras yang dikuasai Bulog NTT saat ini, karena memang masih sangat berkecukupan. Beras-beras yang ada juga nantinya akan digunakan untuk operasi pasar di sejumlah pasar tradisional dan tempat-tempat ibadah dan tempat-tempat keramaian.
Para buruh sedang membongkar beras di Pelabuhan Tenau Kupang (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

Nusa Tenggara Timur sampai saat ini masih mengandalkan beras dari pulau Jawa dan Sulawesi Selatan untuk memenuhi kebutuhan hampir lima juta jiwa penduduk daerah ini, karena bukan daerah sentra produksi beras.

Semengara upaya percetakan sawan baru yang dikukan oleh TNI untuk memenuhi swasembada pangan bagi masyarakat daerah ini masih terus berlanjut.

Baca juga: Gubernur usulkan penyaluran rastra lima tahun sekali
Baca juga: Produksi Padi Mencapai 670.000 Ton