Kupang (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan Program Food Estate di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mampu mengatasi persoalan kemiskinan di daerah itu.
"Program Food Estate di Sumba Tengah sangat berhasil karena mampu mengatasi kemiskinan yang dialami warga di daerah itu," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo di Kupang, Senin, (18/10).
Ia mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan Kabupaten Sumba Tengah sebagai kawasan food estate yang merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan, dalam satu kawasan.
Dia mengatakan luas kawasan food estate di Sumba Tengah mencapai 10.000 hektare terdiri dari 5.000 hektare kawasan persawahan dan 5.000 hektare merupakan lahan pertanian lahan kering untuk pengembangan tanaman jagung dan peternakan.
"Hasil yang diperoleh sangat luar biasa. Program food estate di Sumba Tengah itu sangat berhasil," ujar Mentan Syahrul.
Ia mengatakan keberhasilan Program Food Estate di Sumba Tengah itu mampu mengurang jumlah warga miskin di salah satu kabupaten di Pulau Sumba itu sehingga warga miskin menjadi berkurang.
Baca juga: Mentan inginkan sektor pertanian di NTT berkembang pesat
Mentan Syahrul Yasin Limpo mendorong kabupaten-kabupaten yang memiliki warga miskin terbanyak di NTT untuk dapat mengaplikasi Program Food Estate seperti dilakukan di Sumba Tengah dalam mengatasi kemiskinan.
Baca juga: Mentan: Kabupaten Kupang jadi daerah percontohan pertanian terintegrasi
"Kalau mau kaya atau tidak miskin yaitu bertani. Alam NTT sangat potensial untuk pengembangan usaha pertanian yang mampu membuat petani menjadi kaya dan keluar dari lilitan kemiskinan. Pemerintah akan siap membantu memberikan bantuan pendidikan bagi petani dan bantuan peralatan mesin pertanian untuk pengembangan usaha pertanian," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Mentan: Food estate mampu kurangi kemiskinan di Sumba Tengah
...Program Food Estate di Sumba Tengah sangat berhasil karena mampu mengatasi kemiskinan yang dialami warga di daerah itu