Menkes pastikan vaksin COVID-19 tersedia untuk sebulan ke depan

id covid-19,kemenkes,vaksin covid-19

Menkes pastikan vaksin COVID-19 tersedia untuk sebulan ke depan

Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta pada Senin (1/11/2021). (ANTARA/Prisca Triferna)

...Kita miliki sekarang ada 252 juta dosis di mana 241 juta sudah didistribusikan ke provinsi, kabupaten dan kota. Dari 241 juta ini sudah terpakai 194 juta
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan ketersediaan stok vaksin COVID-19 di Tanah Air untuk satu bulan ke depan, dengan dari 252 juta dosis yang ada sekitar 241 juta dosis telah didistribusikan ke berbagai kabupaten/kota di Indonesia.

"Kita miliki sekarang ada 252 juta dosis di mana 241 juta sudah didistribusikan ke provinsi, kabupaten dan kota. Dari 241 juta ini sudah terpakai 194 juta," kata Menkes Budi dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta pada Senin, (1/11).

Dengan penggunaan tersebut, kata Menkes Budi, maka saat ini terdapat sekitar 47 juta dosis vaksin COVID-19 yang menjadi stok di kabupaten/kota. Menkes menegaskan bahwa jumlah tersebut cukup untuk menjadi cadangan untuk satu bulan ke depan.

Menurutnya, laju penyuntikan vaksinasi COVID-19 saat ini adalah sekitar 50 juta dosis suntikan untuk lima pekan.

"Jadi masih cukup stok yang ada di kabupaten/kota, provinsi untuk satu bulan ke depan," ucap Budi.

Dalam kesempatan tersebut Menkes juga memastikan bahwa pemerintah akan terus melakukan pengawasan implementasi protokol kesehatan jelang periode Natal dan Tahun Baru pada akhir tahun.

Langkah penerapan ketat protokol kesehatan itu dilakukan untuk memastikan tidak ada lonjakan kasus baru usai periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), apalagi mengingat kasus COVID-19 di Indonesia tengah mengalami penurunan.

Hal itu juga penting karena pada tahun depan Indonesia akan menjadi tuan rumah beberapa acara internasional, termasuk COP4 Minamata dan KTT G20 yang akan diadakan di Bali pada tahun depan.

"Protokol kesehatan ini menjadi penting karena mumpung Indonesia sedang turun (kasus COVID-19) sekarang, kita ingin memastikan bahwa implementasi protokol kesehatan bisa kita lakukan dengan sebaiknya agar tidak terjadi lonjakan lagi terutama nanti menghadapi Nataru," kata Menkes Budi.

Baca juga: Menlu Retno sebut pemimpin G20 sepakati strategi vaksinasi COVID-19 global

Baca juga: 116,62 juta penduduk Indonesia sudah mendapat vaksinasi dosis pertama