Pelabuhan feri Nangakeo Ende mubazir

id Pelabuhan

Pelabuhan feri Nangakeo Ende mubazir

Pembangunan pelabuhan feri di Nangakeo Kabupaten Ende, Pulau Flores, NTT dinilai mubazir. (ANTARA Foto/dok)

"Pelabuhan feri Nangakeo di Ende ini kelihatan mubazir, setelah dibangun manfaatnya cuma satu atau dua bulan, selanjutnya tidak lagi," kata Yucundianus Lepa.
Kupang (AntaraNews NTT) - Ketua Komisi II DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur Yucundianus Lepa menilai pelabuhan feri di Nangakeo, Kabupaten Ende, Pulau Flores, mubazir, karena tidak dimanfaatkan secara maksimal.

"Pelabuhan feri Nangakeo di Ende ini kelihatan mubazir, setelah dibangun manfaatnya cuma satu atau dua bulan, selanjutnya tidak lagi," katanya dalam rapat paripurna DPRD bersama Pemerintah Provinsi NTT di Kupang, Senin (14/5).

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kabupaten Ende ini menjelaskan, kondisi arus laut di Pelabuhan Nangakeo sangat deras sehingga sulit disandari kapal-kapal feri. Selain itu, katanya, letak pelabuhan itu berada pada posisi yang tidak menguntungkan.

"Saya khwatir pelabuhan ini dibangun hanya untuk kepentingan politik sesaat di kabupaten ini," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Menurutnya, jika Pelabuhan Nangakeo tidak dimanfaatkan, maka ia menyarankan pemanfaatannya agar dipindahkan ke Pelabuhan Ippi atau Pelabuhan Ende di daerah itu.

Baca juga: NTT ambil alih pengelolaan tiga pelabuhan penyeberangan
Pelabuhan Feri Bolok Kupang (ANTARA Foto/lm)

"Karena memang di Nangakeo ini tidak bisa digunakan sama sekali," katanya. Untuk itu, ia menganjurkan agar dibentuk rancangan peraturan daerah (ranperda) baru khusus untuk pengelolaan pelabuhan feri Nangakeo.

"Kami minta ini jadi perhatian pemerintah provinsi dan juga dewan, agar ada tindakan-tindakan selanjutnya khusus untuk pelabuhan ini," katanya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi NTT Yos Rasi secara terpisah kepada Antara, menilai keberadaan pelabuhan feri Nangakeo tidak mubazir.

"Kalau mubazir mungkin tidak yah, memang perlu dilakukan penataan berkaitan dengan pemanfaatannya," katanya. Ia menjelaskan persoalan pelabuhan tersebut berkaitan dengan tata letaknya, sehingga perlu dikoordinasikan lebih lanjut dengan pemerintah pusat.

"Perlu ditata kembali supaya sandaran kapal-kapal feri jadi lebih baik, karena gelombang cukup, deras sehingga harus ditata sehingga ketika bersandar tidak berdampak pada kapal maupun penumpangnya, dan letaknya juga perlu ditata karena tidak strategis" katanya.