68 nara pidana tewas dalam bentrokan di penjara

id Ekuador,penjara,bentrokan

68 nara pidana tewas dalam bentrokan di penjara

Arsip - Narapidana penjara regional de Guayaquil memegang spanduk bertuliskan "Kami menginginkan perdamaian," "Hukum membunuh kami," "Perdamaian, tidak untuk kekerasan" setelah kerusuhan terburuk di negara itu pecah di Penitenciaria del Litoral, Guayaquil, Ekuador, 2 Oktober 2021. (ANTARA/Reuters/as)

...Apa yang terjadi di dalam sana adalah hal tercela, orang-orang saling membunuh dan yang menyedihkan adalah bahwa mereka tidak punya hati nurani
Guayaquil (ANTARA) - Sedikitnya 68 narapidana tewas dan puluhan lainnya terluka dalam semalam saat kekerasan terjadi di penjara Penitenciaria del Litoral di Ekuador, kata pemerintah, Sabtu (13/11).

Para pejabat menggambarkan insiden itu sebagai bentrokan di antara kelompok-kelompok bersaing.

Penjara tersebut, yang terletak di kota selatan, Guayaquil, merupakan fasilitas yang sama tempat 119 tahanan tewas pada September dalam kekerasan terburuk yang pernah dialami negara itu.

Pemerintah melihat kekerasan itu disebabkan oleh persaingan antarkelompok penyelundup narkoba untuk menguasai penjara.

Puluhan orang berkumpul di luar penjara untuk menunggu kabar orang-orang terkasih, yang menurut mereka belum terdengar kabarnya sejak Jumat (12/11) sore.

"Apa yang terjadi di dalam sana adalah hal tercela, orang-orang saling membunuh dan yang menyedihkan adalah bahwa mereka tidak punya hati nurani," kata Christina Monserrat, 58 tahun, kakak seorang tahanan di penjara itu.

Ia belum mendengar kabar dari adiknya yang sudah setahun menjalani penahanan.

"Adik saya masih hidup, hati saya mengatakan demikian," katanya.

Presiden Guillermo Lasso, kata Monserrat, harus bertindak lebih untuk membantu kaum papa.

Sistem penjara Ekuador telah disorot tajam dalam beberapa tahun belakangan ini karena terlalu penuh, kebersihan yang kurang terjaga, serta kejahatan terorganisasi.

Baca juga: Bentrokan di Tepi Barat dengan Israel

Lasso pada September menyatakan keadaan darurat selama 60 hari pada sistem penjara.

Baca juga: Sekjen PBB desak Israel menahan diri di Yerusalem Timur

Dengan status darurat tersebut, pemerintah bisa mengeluarkan dana dan memungkinkan militer dikerahkan untuk membantu mengendalikan penjara.

Pada Sabtu, Presiden Lasso mendesak pengadilan konstitusi untuk mengizinkan militer memasuki kawasan penjara daripada hanya membantu pengamanan dari luar. (Antara/Reuters)