Kupang (ANTARA) - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi mendorong desa-desa di provinsi setempat agar memiliki bank darah sebagai tempat penyediaan darah untuk memenuhi kebutuhan dalam penanganan orang sakit di desa.
“Desa-desa di NTT perlu mempunyai bank darah yang siap memasok darah saat dibutuhkan, termasuk juga untuk menjaga pertolongan pada ibu hamil yang hendak melahirkan," katanya dalam siaran pers Biro Humas Setda NTT yang diterima di Kupang, Rabu, (24/11).
Josef Nae Soi yang juga Wakil Gubernur NTT menyampaikan hal itu dalam sambutannya saat terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PMI NTT periode 2021-2026 melalui Musyawarah Provinsi IX PMI NTT di Kupang, Selasa (23/11).
Ia mengatakan persediaan darah merupakan aspek yang sangat penting dalam penanganan kesehatan masyarakat, apalagi di tengah ancaman bencana hidrometeorologi di wilayah NTT.
Oleh sebab itu, katanya, pemerintah desa perlu berinisiatif membentuk bank darah, sehingga ketika ada penanganan orang sakit yang mendadak di desa yang membutuhkan pasokan darah, maka bisa terpenuhi.
Selain bank darah di desa, Nae Soi juga meminta setiap kabupaten/kota di NTT agar memiliki bank data mengenai golongan darah setiap warganya.
"Sehingga bila ada yang membutuhkan pertolongan donor darah, maka sudah ada anggota masyarakat yang sudah siap menyumbangkan darahnya," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan di tengah ancaman bencana hidrometeorologi di NTT, jajaran PMI harus terus bersiaga setiap waktu.
"PMI NTT agar tetap bersinergi dan bekerja bersama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-NTT untuk melayani masyarakat kita," katanya.
Baca juga: PMI NTT: Stok plasma darah konvalesen capai 40 kantong
Baca juga: PMI distribusi 533.500 liter air bersih bantu korban bencana di NTT
