BI perkirakan ekonomi NTT 2022 tumbuh 5,15 persen-5,95 persen

id NTT,BI NTT,ekonomi NTT,pertumbuhan ekonomi

BI perkirakan ekonomi NTT 2022 tumbuh 5,15 persen-5,95 persen

Tangkapan layar tayangan virtual Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur I Nyoman Ariawan Atamaja saat memberikan sambutan dalam acara Pertemuan Tahunan BI Tahun 2021 di Kupang, Rabu (23/11/2021). (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

...Tentunya kita berharap pinjaman dana PEN)yang terealisasi sekitar Rp1 triliun terus berjalan dengan baik sehingga ekonomi kita naik terus dan mencapai angka 5,95 persen,
Kupang (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur memperkirakan perekonomian di NTT dapat tumbuh pada kisaran antara 5,15 persen-5,95 persen pada 2022 seiring dengan kegiatan masyarakat yang mulai berangsur normal.

"Pertumbuhan ini dengan asumsinya tentu aktivitas ekonomi berangsur normal karena kita selalu taat protokol kesehatan untuk penanganan pandemi COVID-19," kata Kepala Perwakilan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021 yang digelar secara virtual maupun langsung di Kupang, Rabu, (24/11).

Ia mengatakan tren kenaikan perekonomian tersebut mulai terlihat pada triwulan III-2021 yang tercatat tumbuh sebesar 2,37 persen year on year (yoy) yang ditopang oleh lapangan usaha konstruksi, perdagangan, dan pertanian.

Ariawan memastikan membaiknya kinerja perekonomian NTT ini didukung dengan adanya upaya pengendalian COVID-19 di wilayah ini yang cukup bagus dari berbagai stakeholder termasuk gugus tugas.

Selain itu, menurut dia, terdapat peningkatan kapasitas fiskal serta pembangunan infrastruktur terutama proyek-proyek strategis nasional di NTT.

"Tentunya kita berharap pinjaman dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang terealisasi sekitar Rp1 triliun terus berjalan dengan baik sehingga ekonomi kita naik terus dan mencapai angka 5,95 persen," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Ariawan juga memaparkan kondisi inflasi yang terjaga hingga Oktober 2021 sebesar 1,34 persen. Laju inflasi diharapkan tetap stabil sehingga masih berada pada sasaran atau di bawah 3 persen secara yoy.

Baca juga: BI NTT siapkan Rp2,86 triliun layak edar untuk Natal Tahun Baru

Baca juga: Sektor pariwisata NTT alami pemulihan di tengah pandemi