Status Gunung Ile Werung naik menjadi waspada

id Gunung api, NTT, ILe Werung,lembata

Status Gunung Ile Werung naik menjadi waspada

Seorang pria berpose dengan latar belakang gunung Ile Werung di Kabupaten Lembata. ANTARA/Ho-Antonio Nitano

...Potensi ancaman bahaya lain dapat berupa gas-gas vulkanik beracun seperti CO2, CO dan SO2 di daerah sekitar bualan
Kupang (ANTARA) - Gunung Api Ile Werung di Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengalami peningkatan aktivitas dari level I atau normal menjadi level II atau waspada setelah terjadi erupsi atau bualan di gunung api bawah laut Gunung Hobal.

"Hari ini, Senin, secara visual terjadi peningkatan aktivitas vulkanik kompleks di gunung api Ile Werung meskipun secara kegempaan belum teramati peningkatan signifikan," kata Kepala Badan Geologi, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) Andiani dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (29/11) sore.

Namun, walaupun secara kegempaan belum teramati peningkatan signifikan, Ia mengatakan terdapat rekaman gempa vulkanik yang mengindikasikan adanya pergerakan magma ke permukaan.

Oleh karena itu meskipun aktivitas saat ini belum tinggi, namun berpotensi diikuti erupsi yang lebih besar jika tekanan magma meningkat secara signifikan.

Ia juga menjelaskan bahwa peningkatan aktivitas yang terjadi dan teramati di permukaan berupa bualan.

"Namun demikian, aktivitas lain seperti aliran lava mungkin terjadi di bawah laut sekitar 300 meter dari garis pantai," ujar dia.

Berdasarkan data pemantauan terkini, terdapat potensi bahaya berupa aliran lava bawah lauh dan lontaran material di sekitar area bualan.

Andiani menambahkan bahwa dampak yang dapat ditimbulkan aktivitas vulkanik dapat berupa peningkatan muka air laut di sekitar area pusat erupsi.

"Potensi ancaman bahaya lain dapat berupa gas-gas vulkanik beracun seperti CO2, CO dan SO2 di daerah sekitar bualan," kata dia.

Terkait Ile Werung sendiri, letusan terakhir terjadi pada 20 Agustus 2013 yang berpusat di kawah gunung api bawah laut.

Pada saat itu letusan terjadi dengan ketinggian kolom sekitar 2.000 meter dari muka laut diikuti oleh pijaran api di permukaan laut.

Dengan adanya kejadian tersebut masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di sekitar pantai, khususnya di sekitar lokasi gunung, atau juga dilarang melaut atau berlayar di sekitar gunung itu.

Baca juga: PVBMG sebut letusan gunung api bawah laut dapat berdampak tsunami

Baca juga: Bupati Langoday imbau warga sekitar kali waspada banjir lahar hujan