Kupang (AntaraNews NTT) - Progres pembangunan bendungan Napunggete di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur hingga saat ini sudah mencapai 34 persen dari rencana fisik sesuai kontrak 29,10 persen.
"Hingga saat ini progres dari pembangunan bendungan Napunggete sudah mencapai 34 persen dan ini percepatan pembangunannya masih dalam posisi normal," kata PPK Bendungan III Achmad Soehono saat dihubungi Antara dari Kupang, Kamis (31/5).
Ia mengatakan dari kontrak pengerjaannya ditargetkan selesai pada 2020 namun karena ada percepatan maka ditargetkan selesai pada tahun 2019.
Pekerjaan konstruksi yang telah dikerjakan adalah galian tanah bendungan, galian tapak kuda pada tapak bendungan dan spillway serta pekerjaan beton pada konduit.
Namun hingga saat ini, masalah lahan menjadi kendala dalam pembangunan bendungan tersebut. Sebab masyarakat yang memiliki lahan kini tengah menuntut untuk mengganti rugi.
Baca juga: Pemkab TTS tuntaskan pemetaan lahan bendungan Temef
"Masalah lahan di bendungan itu menjadi kendala bagi kami untuk membangun bendungan itu. Namun itukan masalah yang harus diselesaikan oleh pemda setempat," tambahnya.
Lahan pembangunan Bendungan Napunggete seluas 161,61 hektare dengan lebar puncak 6.000 meter. Panjang puncak bendungan mencapai 560,97 meter.
Bendungan Napunggete adalah bendungan ketiga yang saat ini sedang dibangun setelah bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang yang sudah selesai dibangun, kemudian bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu yang saat ini masih dalam proses pengerjaan.
Bendungan Napunggete adalah bendungan yang dibangun dengan anggaran dari pemerintah pusat dengan nilai kontrak sebesar Rp849 miliar.
Bendungan ini nantinya dijadwalkan akan ditinjau oleh presiden Joko Widodo pada Jumat (1/6) besok setelah meletakkan batu pertama pembangunan jembatan Pancasila di Flores Timur, dan mengikuti peringatan hari kesaktian Pancasila di Kabupaten Ende.
Baca juga: Bendungan Raknamo dalam proses pengisian
Progres pembangunan bendungan Napunggete capai 34 persen
Progres pembangunan bendungan Napunggete di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur hingga saat ini sudah mencapai 34 persen dari rencana fisik sesuai kontrak 29,10 persen.