Kupang (Antara NTT) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nusa Tenggara Timur meminta masyarakat di provinsi berbasis kepulauan itu untuk tetap menjaga toleransi umat beragama yang terjalin dengan sangat baik selama ini.
"NTT saat ini masih dalam kondisi yang kondusif. Toleransi umat beragamanya juga berjalan dengan baik, oleh karena itu saya berharap mari kita jaga kerukunan umat beragama di daerah ini," kata Ketua MUI NTT Abdul Kadir Makarim kepada wartawan di Kupang, Selasa.
Hal ini disampaikannya menanggapi situasi bangsa dan negara Indonesia saat ini yang menggalami gangguan masalah persatuan dan kesatuan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin memecah belah persatuan Indonesia.
Ia mengaku dirinya sendiri telah menyampaikan kepada seluruh pengurus MUI di NTT untuk tetap menjaga keamanan serta kerukunan umat beragama di daerah ini.
"Saat ini umat Kristen tengah mempersiapkan diri untuk menyambut hari Natal, oleh karena itu saya telah meminta kepada seluruh pengurus MUI di NTT untuk bersama-sama menjaga situasi keamanan di NTT agar nantinya umat Kristen bisa menjalankan ibadahnya dengan baik," tuturnya.
Ia menambahkan kejadian yang terjadi di Jakarta atau di daerah lain di luar NTT jangan sampai di bawah masuk ke NTT. Masyarakat NTT juga khususnya umat Muslim juga diminta agar tidak terprovokasi dengan berbagai hal yang dapat memecah belahkan kerukunan umat beragama di daerah ini.
Sementara itu Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Pendeta Emy Sahertian, meminta agar masyarakat NTT harus menggunakan media sosial dengan baik dengan tidak menyebarkan hal-hal yang berujung pada konflik.
Menurutnya, media soail akan menjadi sarana yang paling efektif untuk dipakai dalam melakukan kampanye damai dengan menyebarkan virus-virus kebhinekaan dalam bentuk pernyataan yang menyejukan.
"Jangan memanfaatkan media sosial sebagai media untuk melakukan provokasi SARA tetapi harus digunakan sebagai media provokasi damai," tuturnya.
Ia juga setuju dengan pernyataan dari Ketua MUI NTT bahwa provinsi ini telah damai dan aman dan telah menjaga toleransi umat beragama yang telah dibangun ratusan tahun yang lalu.
Oleh karena itu ia mengharapkan, para pengguna media sosial bisa menyebarkan isu-isu menyejukan yang mendorong tetap terjalinnya kerukunan umat beragama di daerah itu.