EU bilang Rusia bisa kehilangan akses pasar keuangan jika serang Ukraina

id Rusia Ukraina,uni eropa,NATO,presiden komisi eropa,ursula von der leyen

EU bilang Rusia bisa kehilangan akses pasar keuangan jika serang Ukraina

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tiba untuk pertemuan luar biasa para pemimpin Uni Eropa untuk membahas situasi Ukraina dan Rusia di gedung Dewan Eropa di Brussels, Belgia, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/Geert Vanden Wijngaert/Pool via REUTERS/WSJ/sad.

Sanksi akan dikenakan pada (akses ke) semua barang yang kami buat yang sangat dibutuhkan Rusia untuk memodernisasi dan mendiversifikasi ekonominya...
Berlin (ANTARA) - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengungkapkan beberapa rincian sanksi yang akan dihadapi Rusia jika menyerang Ukraina, dengan mengatakan Rusia akan terputus dari pasar keuangan internasional dan kehilangan akses ke barang-barang ekspor utama.

Para pemimpin negara Barat sampai sekarang masih menolak untuk menjelaskan rincian tentang sanksi tanggapan yang telah mereka sepakati jika Rusia menyerbu Ukraina.

Para pemimpin Barat itu hanya mengesampingkan tanggapan militer dan menjanjikan sanksi ekonomi dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Rusia pada prinsipnya akan terputus dari pasar keuangan internasional," ujar Von der Leyen kepada stasiun televisi publik ARD pada Minggu malam (20/2).

"Sanksi akan dikenakan pada (akses ke) semua barang yang kami buat yang sangat dibutuhkan Rusia untuk memodernisasi dan mendiversifikasi ekonominya, di mana kami dominan secara global dan mereka tidak memiliki penggantinya," kata Presiden Komisi Eropa itu.

Von der Leyen, yang mengepalai 27 anggota eksekutif Uni Eropa, mengatakan ketergantungan Rusia pada ekspor bahan bakar fosil adalah kelemahannya.

"Ekspor bahan bakar fosil berkontribusi pada dua pertiga dari nilai ekspor Rusia, dan setengah dari anggaran Rusia berasal dari sana," katanya.

"Rusia perlu memodernisasi, dan tepatnya itu tidak akan mungkin lagi jika sanksi lebih lanjut dinaikkan," ucapnya.

Namun, dia mengatakan sanksi tidak akan dikenakan sampai setelah invasi apapun dilakukan. Tanggapan EU itu sekaligus menolak seruan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Sabtu (19/2) untuk penerapan segera sanksi terhadap Rusia.

Baca juga: EU akan beri sanksi kepada 11 orang terlibat kudeta Myanmar

"Langkah ke sanksi sangat besar sehingga kami tahu kami harus selalu memberi Rusia kesempatan untuk kembali ke diplomasi dan meja perundingan. Jendela (diplomasi) ini masih terbuka," katanya.

Baca juga: EU ingin setujui sanksi terhadap pemimpin Lebanon

Rusia, yang telah menempatkan sekitar 150.000 tentara di sekitar perbatasan utara dan timur Ukraina, menuntut jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah diizinkan untuk bergabung dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Mencegah bergabungnya Ukraina ke NATO adalah sesuatu yang Presiden Vladimir Putin katakan sangat penting untuk keamanan jangka panjang Rusia.

Sumber: Antara/Reuters