NATO pikirkan respons jika Rusia pakai senjata kimia

id polandia,rusia,senjata kimia

NATO pikirkan respons jika Rusia pakai senjata kimia

Presiden Polandia Andrzej Duda menghadiri konferensi pers dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris (tidak terlihat) di Istana Belwelder, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Warsawa, Polandia, 10 Maret 2022. (ANTARA/Saul Loeb/Pool via Reuters/as)

"Tentunya Aliansi Atlantik Utara (NATO) dan para pemimpinnya yang dipimpin Amerika Serikat akan duduk satu meja dan benar-benar harus memikirkan secara serius apa yang dilakukan karena hal itu mulai berbahaya
London (ANTARA) - Penggunaan senjata kimia di Ukraina oleh Rusia akan menjadi "pengubah permainan" dan NATO akan memikirkan secara serius tentang cara menanggapinya, kata Presiden Polandia Andrzej Duda.

"Jika dia menggunakan senjata pemusnah massal apa pun, maka itu akan menjadi game changer (pengubah permainan) bagi semua hal," kata dia dalam wawancara dengan BBC pada Minggu (13/3). merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Tentunya Aliansi Atlantik Utara (NATO) dan para pemimpinnya yang dipimpin Amerika Serikat akan duduk satu meja dan benar-benar harus memikirkan secara serius apa yang dilakukan karena hal itu mulai berbahaya."

Sejak Rusia melancarkan invasi di Ukraina pada 24 Februari, AS khawatir NATO terseret dalam perang yang lebih luas dengan Rusia.

Para pejabat Barat pada Jumat mengatakan Rusia mungkin menggunakan senjata kimia di Ukraina dalam serangan "kambing hitam" untuk mencari pembenaran atas invasinya, namun belum ada indikasi adanya penggunaan senjata itu secara luas dalam perang di Ukraina.

Baca juga: PM Swedia tolak desakan jadi anggota NATO
Baca juga: EU bilang Rusia bisa kehilangan akses pasar keuangan jika serang Ukraina


Pada Rabu, Washington membantah tuduhan baru dari Rusia bahwa AS mengoperasikan lab senjata biologis di Ukraina. Mereka menyebut tuduhan itu "menggelikan" dan menyebut Moskow mungkin sedang mencari-cari alasan untuk menggunakan senjata biologis atau kimia.

Belum ada tanggapan dari kedutaan Rusia di Washington tentang pernyataan AS itu.

Sumber: Reuters