Lembata jadi pemasok bawang merah untuk Alor dan Flores Timur

id Thomas Ola

Lembata jadi pemasok bawang merah untuk Alor dan Flores Timur

Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langodai (kiri) foto bersama Penjabat Gubernur NTT Robertus Simbolon (tengah), Kepala Kantor BI WIlayah NTT Naek Tigor Sinaga (kedua kanan), Bupati Malaka Stef Bria Seran (kanan), dan Bupati Flores Timur Anton Hadjon (kedua kiri) usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TPID di Jakarta, Kamis (26/7). (ANTARA Foto/Humas BI NTT)

Pemerintah Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur menargetkan akan menjadi pemasok komoditi bawang merah untuk dua kabupaten tentangga yakni Alor dan Kabupaten Flores Timur.
Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur menargetkan akan menjadi pemasok komoditi bawang merah untuk dua kabupaten tentangga yakni Alor dan Kabupaten Flores Timur.

"Dalam jangka menengah kami targetkan akan menjadi pemasok bawang merah untuk kabupaten tetangg kami yaitu Alor dan Flores Timur," kata Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langodai kepada Antara ketika dihubungi dari Kupang, Rabu (1/8).

Mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang itu menjelaskan, pengembangan komditi bawang merah diintensifkan melalui program inovasi tani cabai dan bawang (t-cabang) untuk mendukung rantai perekonomian di daerah itu.

Menurutnya, hasil program tersebut mulai tampak dari panen pertama bawang merah yang dilakukan pada pekan sebelumnya dengan perkiraan hasil mencapai 1,7 ton. Saat ini, komoditi bawang merah dikembangkan pada sembilan kecamatan di daerah itu.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat mencatat, pengembangan bawang merah di tahun 2018 ini dilakukan dengan memanfaatkan sekitar 62 hektare lahan dengan dukungan dana yang dialokasikan dari APBN, APBD provinsi, APBD Kabupaten, dan APBDesa.

Baca juga: Petani Lembata panen 1,7 ton bawang merah
Bawang Merah

Dengan perkiraan satu hektare dapat menghasilkan 6 ton maka dapat menghasilkan paling kurang 300 ton bawang merah dalam sekali massa panen.

"Untuk tahap awal ini pemerintah daerah menyiapkan pupuk, bibit, dan fasilitas bajak lahan secara gratis untuk para petani yang mengembangkannya," katanya.

Thomas Ola mengaku optimistis daerah itu bisa menjadi pemasok bawang untuk kabupaten di sekitarnya karena pengembangan komoditi tersebut mulai dilakukan secara intensif dengan dukungan lingkungan dan cuaca yang baik.

Pihaknya akan terus mengarahkan desa-desa setempat untuk memanfaatkan anggaran dana desa untuk mengembangkan bawang maupun cabai melalui kelompok-kelompok yang ada dengan target paling kurang 1 hektare di setiap desa sesuai potensi yang ada.

"Dari hasil yang ada nantinya akan dikalkulasikan untuk memastikan kebutuhan dalam daerah terpenuhi dan bisa dipasok untuk daerah sekitar," katanya.

Ia menambahkan, dalam jangka panjang pemerintah setempat juga menargetkan menjadi pemasok bawang untuk kota-kota besar seperti Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: NTT Ekspor Bawang Merah ke Timor Leste
Kementerian Pertanian genjot produksi bawang merah di NTT untuk ekspor ke Timor Leste ((HO/Kementerian Pertanian))