Nelayan Lembata jarang ekploitasi ikan di Laut Flores

id Thomas Ola

Nelayan Lembata jarang ekploitasi ikan di Laut Flores

Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday

"Nelayan-nelayan dari Lembata masih jarang mengeksploitasi ikan di Laut Flores yang kaya dengan tuna dan cakalang itu. Mereka lebih memilih menangkap ikan di laut dangkal," kata Thomas Ola Langoday.
Kupang (AntaraNews NTT) - Wakil Bupati Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur Thomas Ola Langoday mengemukakan para nelayan dari daerahnya jarang mengeksploitasi ikan di Laut Flores yang kaya akan sumber daya ikan seperti cakalang dan tuna.

"Nelayan-nelayan dari Lembata masih jarang mengeksploitasi ikan di Laut Flores yang kaya dengan tuna dan cakalang itu. Mereka lebih memilih menangkap ikan di laut dangkal," katanya ketika dihubungi Antara dari Kupang, Selasa (2/10)

Ia menjelaskan, nelayan dari Lembata masih memandang potensi laut yang besar ada di perairan dangkal untuk menangkap hasil-hasil seperti siput, ikan teri, ikan sardin, dan beberapa jenis ikan lainnya.

Padahal, lanjutnya, Laut Flores merupakan laut terkaya keempat di Indonesia, selain Laut Banda, Laut Jawa, dan Laut Sulawesi.

"Hasil dari Laut Flores yang juga seharusnya menjadi milik orang Lembata itu jarang sekali dieksploitasi," katanya.

Thomas mengatakan, eksploitasi hasil perikanan di Laut Flores sejauh ini masih didomainasi nelayan dari daerah-daerah lain seperti Bali, Bima, Jawa, Sulawesi.

Pemerintah Lembata, lanjutnya, juga sudah menawarkan sarana kapal nelayan berkapasitas 5-10 gross tonnage (GT) agar bisa menangkap ikan di perairan dalam namun belum ada yang mau.

Baca juga: Nelayan Kupang resah dengan kapal "purse seine" dari Bali

"Nelayan lokal kami hanya puas dengan menangkap ikan-ikan kecil dengan kapal-kapal 1 GT, 2 GT, jarang ada kapal nelayan yang besar," katanya,

Menurut mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mandira Kupang itu, persoalan utama terletak pada cara pandang (mindset) nelayan sendiri yang tidak tertuju pada potensi laut yang dalam.

Untuk itu, kata dia, pemerintah berupaya mengajak generasi muda atau nelayan setempat agar berani bertolak ke laut yang dalam untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal.

Ia menyebut, salah satu cara dengan menggelar festival tiga gunung yang menonjolkan Gunung Ile Batutara yang berada di tengah Laut Flores.

"Filosofi sebenarnya dari Batutara ini sebenarnya mau mengajak nelayan atau generasi muda untuk berani bertolak ke laut dalam, walaupun akan berhadapan dengan gelombang, angin kencang, tapi hasilnya luar biasa," katanya.

Baca juga: PSDKP tangkap dua kapal nelayan asal Bali