180 UMKM terlibat dalam pameran di Labuan Bajo
Pameran kali ini melibatkan 180 UMKM dengan lebih dari seribu produknya. Kita berusaha agar melalui pameran ini produk UMKM bisa terkenal...
Labuan Bajo (ANTARA) - Sebanyak 180 pelaku UMKM terlibat dalam pameran UMKM yang diselenggarakan oleh DPD Asosiasi Seniman Tari Indonesia (ASETI) NTT di Waterfront City Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT hingga 11 Mei 2022.
"Pameran kali ini melibatkan 180 UMKM dengan lebih dari seribu produknya. Kita berusaha agar melalui pameran ini produk UMKM bisa terkenal," kata Ketua DPD ASETI NTT Andi Tenri dalam kegiatan Pameran UMKM di Waterfront City Labuan Bajo, Minggu, (8/5).
Pameran Usaha mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berlangsung mulai 8 - 11 Mei 2022 ini tidak hanya diikuti oleh pelaku UMKM dari Manggarai Barat, tapi ajang promosi produk itu dimeriahkan pula oleh produk-produk pelaku UMKM dari Kabupaten Sikka, Kabupaten Ende, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, dan kabupaten lain dalam wilayah NTT.
Berbagai produk pun dipamerkan oleh pelaku UMKM mulai dari produk tenun ikat, fesyen, kriya, kerajinan tangan, hingga kuliner.
Seorang pelaku UMKM Mia Krova dari Himpunan UMKM Kerajinan Tangan Tulang dan Gigi Ikan Paus Kabupaten Lembata terlihat bersemangat dengan ajang pameran tersebut. Dia bercerita produk gelang dan cincin yang terbuat dari tulang ikan Paus telah dibeli oleh beberapa pengunjung, salah satunya Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng.
Mia pun berharap banyak pengunjung dapat membeli produk mereka sehingga produk yang jauh-jauh dibawa dari Pulau Lembata itu bisa lebih dikenal oleh masyarakat.
Harapan senada disampaikan oleh pemilik Liwu Tenun dan Fashion dari Maumere, Sikka, Alex Liwu. Dia ingin produk tenun ikat dan fashion miliknya bisa laku dalam pameran tersebut.
Dalam pameran itu Alex menyediakan tenun ikat dengan harga yang bergantung pada motif dan jenis benang yang digunakan. Kisaran harga tenun ikat milik Liwu Tenun dimulai dari Rp450 ribu sampai Rp2 juta.
"Kami targetkan dapat sebanyak-banyaknya," dia berharap.
Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng yang mengunjungi setiap gerai UMKM dalam pameran itu tampak antusias dengan berbagai produk. Weng mengunjungi satu per satu gerai sembari berbincang dengan para pelaku UMKM. Weng yang didampingi Wakil Ketua Tim PKK Manggarai Barat Melly Weng pun membeli beberapa produk UMKM.
Dia berharap para pelaku UMKM tetap semangat dalam berinovasi dan meningkatkan kualitas produk. Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat akan terus memberikan dukungan bagi pengembangan ekonomi kreatif di Labuan Bajo khususnya dan Manggarai Barat umumnya.
Baca juga: Wisatawan sambut positif pameran UMKM di Labuan Bajo
Baca juga: Bank NTT bantu pemasaran produk tenun ikat UMKM di Manggarai
"Pameran kali ini melibatkan 180 UMKM dengan lebih dari seribu produknya. Kita berusaha agar melalui pameran ini produk UMKM bisa terkenal," kata Ketua DPD ASETI NTT Andi Tenri dalam kegiatan Pameran UMKM di Waterfront City Labuan Bajo, Minggu, (8/5).
Pameran Usaha mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berlangsung mulai 8 - 11 Mei 2022 ini tidak hanya diikuti oleh pelaku UMKM dari Manggarai Barat, tapi ajang promosi produk itu dimeriahkan pula oleh produk-produk pelaku UMKM dari Kabupaten Sikka, Kabupaten Ende, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, dan kabupaten lain dalam wilayah NTT.
Berbagai produk pun dipamerkan oleh pelaku UMKM mulai dari produk tenun ikat, fesyen, kriya, kerajinan tangan, hingga kuliner.
Seorang pelaku UMKM Mia Krova dari Himpunan UMKM Kerajinan Tangan Tulang dan Gigi Ikan Paus Kabupaten Lembata terlihat bersemangat dengan ajang pameran tersebut. Dia bercerita produk gelang dan cincin yang terbuat dari tulang ikan Paus telah dibeli oleh beberapa pengunjung, salah satunya Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng.
Mia pun berharap banyak pengunjung dapat membeli produk mereka sehingga produk yang jauh-jauh dibawa dari Pulau Lembata itu bisa lebih dikenal oleh masyarakat.
Harapan senada disampaikan oleh pemilik Liwu Tenun dan Fashion dari Maumere, Sikka, Alex Liwu. Dia ingin produk tenun ikat dan fashion miliknya bisa laku dalam pameran tersebut.
Dalam pameran itu Alex menyediakan tenun ikat dengan harga yang bergantung pada motif dan jenis benang yang digunakan. Kisaran harga tenun ikat milik Liwu Tenun dimulai dari Rp450 ribu sampai Rp2 juta.
"Kami targetkan dapat sebanyak-banyaknya," dia berharap.
Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng yang mengunjungi setiap gerai UMKM dalam pameran itu tampak antusias dengan berbagai produk. Weng mengunjungi satu per satu gerai sembari berbincang dengan para pelaku UMKM. Weng yang didampingi Wakil Ketua Tim PKK Manggarai Barat Melly Weng pun membeli beberapa produk UMKM.
Dia berharap para pelaku UMKM tetap semangat dalam berinovasi dan meningkatkan kualitas produk. Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat akan terus memberikan dukungan bagi pengembangan ekonomi kreatif di Labuan Bajo khususnya dan Manggarai Barat umumnya.
Baca juga: Wisatawan sambut positif pameran UMKM di Labuan Bajo
Baca juga: Bank NTT bantu pemasaran produk tenun ikat UMKM di Manggarai