Pemerintah bangun jembatan gantung di Penkase

id Jembatan

Pemerintah bangun jembatan gantung di Penkase

Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis (kanan) didampingi Kepala BPJN X Wilayah NTT Mukhtar Napitupulun ketika memberikan keterangan kepada wartawan usai peletakan batu pertama pembangunan jembatan gantung Kali Nyonya di Kupang. (AntaraNews NTT Foto/Kornelis Kaha) .

Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) X Wilayah I Nusa Tenggara Timur, Minggu (30/9), meletakkan batu pertama pembangunan jembatan gantung di Kelurahan Penkase, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
Kupang (AntaraNews NTT) - Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) X Wilayah I Nusa Tenggara Timur, Minggu (30/9), meletakkan batu pertama pembangunan jembatan gantung di Kelurahan Penkase, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis usai acara peletakan batu pertama itu mengatakan jembatan gantung Kali Nyonya yang akan dibangun itu merupakan program dari pemerintah pusat.

"Untuk NTT sendiri, akan dibangun empat jembatan gantung. Dua di antaranya akan dibangun di Pulau Timor, dan dua lainnya di Pulau Flores," kata Ketua Fraksi Partai Gerindra di MPR itu.

Untuk pembangunan jembatan gantung di Penkase itu, kata dia, guna membantu anak-anak sekolah di sekitarnya yang selama ini harus melewati kali mati dan jurang dalam saat hendak ke sekolah.

"Kita berharap dengan pembangunan jembatan gantung tersebut dapat mempermudah anak-anak sekolah yang hendak pergi dan pulang sekolah, dan lebih hemat waktu," katanya.

Dia berharap agar para kontraktor yang membangun jembatan Kali Nyonya itu bisa menyelesaikan pada Desember nanti sehingga bisa menjadi kado Natal bagi warga Kelurahaan Penkase, Kecamatan Alak.

Baca juga: Jembatan Palmerah-PLTAL tetap dibangun
Baca juga: Pembangunan jembatan Palmerah-PLTAL terhambat di Bappenas


Sementara itu, Kepala BPJN X Wilayah NTT Mukhtar Napitupulu mengaku bahwa anggaran untuk pembangunan jembatan itu mencapai kurang lebih Rp3 miliar dan memang ditargetkan selesai pada Desember 2018.

"Jika jembatan ini sudah berfungsi, kami hanya bisa berharap agar masyarakat Penkase dan pemerintah Kota Kupang bisa menjaga dan merawatnya. Kami hanya membangun, sedang yang merawat adalah pemerintah Kota Kupang," kata Napitupulu.