TTU Promosikan Daerah Lewat Monumen Patung Tertinggi

id Patung

TTU Promosikan Daerah Lewat Monumen Patung Tertinggi

Patung Kristus Raja

"Kita perlu ada sesuatu yang menonjol dari Timor Tengah Utara (TTU) yang menarik untuk dikunjungi orang-orang dari berbagai daerah," kata Raymundus Fernandez.
Kefamenanu, NTT,  (Antara NTT) - Bupati Timor Tengah Utara Raymundus Sau Fernandes mengatakan pemerintah akan mempromosikan daerah, lewat pembangunan Taman Doa Neonbat, Kelurahan Maubeli yang di dalamnya terdapat monumen patung "Kristus Raja" tertinggi di dunia.

"Kita perlu ada sesuatu yang menonjol dari Timor Tengah Utara (TTU) yang menarik untuk dikunjungi orang-orang dari berbagai daerah," katanya dalam acara Presentasi Perencanaan Pembangunan Taman Doa Neonbat dari Tim Konsultan dan Managemen PT Sabana di Kefamenanu, Rabu, (8/12)

Bupati TTU dua periode itu mengakui, selama ini daerah setempat belum begitu dikenal pihak luar, sehingga perlu adanya suatu daya tarik yang mampu menarik perhatian orang untuk bisa berkunjung.

Untuk itulah, lanjut dia, monumen patung Krsitus Raja yang akan dibangun pemerintah setempat dalam Taman Doa Neonbat, Kota Kefamenanu, dengan ketinggian 58 meter itu akan menjadi destinasi baru wisata religi.

Dia menyebutkan, patung serupa juga terdapat di Rio de Jeneiro, Brazil setinggi 38 meter, di Timor Leste setinggi 27 meter, Toraja 40 meter.

"Patung ini akan menjadi monumen wisata religi untuk mempromosikan TTU ke mata dunia dan juga sebagai ikon toleransi beragama karena letaknya berdekatan dengan masjid," katanya.

Raymundus mengatakan, pihaknya menyadari bahwa daerah setempat tidak memiliki destinasi wisata alam dan pantai yang unggul seperti Labuan Bajo, Alor, dan Sumba.

Oleh karena itu, kata dia, pengembangan wisata religi menjadi pilihan tepat untuk mempromosikan potensi alam dan budaya daerah Timor Tengah Utara ke seantro dunia.

Selain itu, katanya, destinasi wisata itu pun akan menggerakkan sektor lain seperti penyerapan tenaga kerja dan pemberdayaan ekonomi kreatif karena terciptanya pasar baru di daerah wisata.

Ketua DPRD Timor Tengah Utara Frengky Sonoa, pada kesempatan itu mengatakan rencana pembangunan wisata religi tersebut sudah dibahas dan disepakati bersama pemerintah setempat.

Dia mengatakan untuk alokasi anggaran pada tahap pertama tahun 2017 sebesar Rp10 miliar dan akan ditambah sampai finishing pada tahun 2019 dengan perkiraan anggaran mencapai lebih dari Rp50 miliar.

Menurut dia, pembangunan patung tersebut bukan dikarenakan mayoritas masyarakat setempat beragama Katolik melainkan sebagai upaya yang sejalan dengan semangat revolusi mental dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Wisata religi ini sebagai tempat membina hati dan mental juga sebagai bukti toleransi beragama masyarakat setempat karena lokasinya pun berdekatan dengan masjid," katanya.

Bupati Raymundus mengharapkan, agar semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat mendukung rencana pembangunan tersebut terutama berkaitan dengan lahan.

"Jangan karena karena orang-orang berdatangan di destinasi wisata tersebut, tiba-tiba kepemilikan lahan diambilalih yang membuat sektor usaha masyarakat sulit dipasarkan," ujarnya.