Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan semua destinasi wisata unggulan di provinsi ini akan dipromosikan ke delegasi yang hadir pada Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WB) yang sedang berlangsung di Nusa Dua, Bali.
"Semua destinasi wisata unggulan kita di NTT dipromosikan untuk para delegasi IMF-WB, meskipun sasaran utama kunjungan mereka nantinya ke Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo (TNK) di Flores Barat," katanya kepada Antara di Kupang, NTT, Jumat (12/10).
Marius mengemukakan hal itu terkait upaya promosi pariwisata di NTT menyambut kunjungan delegasi IMF-WB ke Labuan Bajo dan TNK setelah mengikuti rapat tahunan di Nusa Dua, Bali.
Ia mengatakan Bandara El Tari Kupang telah disiapkan sebagai pintu masuk dan tempat parkir pesawat para delegasi IMF-WB setelah kegiatan di Bali.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah provinsi akan memanfaatkan kesempatan itu mempromosikan semua destinasi wisata unggulan yang ada di provinsi berbasiskan kepulauan ini.
Marius menyebut seperti destinasi wisata Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, wisata berselancar di Kabupaten Rote Ndo, wisata menyelam di Kabupaten Alor, wisata gunung api dan budaya penangkapan ikan paus secara tradisional di Kabupaten Lembata.
Baca juga: Hadirnya delegasi IMF-WB momentum bangun pariwisata NTTSelain itu, wisata kampung adat di Pulau Timor, parade kuda sandelwood dan festival tenun ikat di Pulau Sumba, dan berbagai potensi wisata alam dan budaya lainnya.
"Kami coba menunjukkan kepada para delegasi IMF-WB bahwa NTT tidak hanya Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo yang telah ditetapkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia (New7 wonders), tetapi masih banyak yang lainnya," ujarnya.
Ia berpendapat kunjungan delegasi dari berbagai negara di dunia yang diperkirakan mencapai ribuan orang itu menjadi kesempatan emas bagi NTT untuk mempromosikan pariwisatanya secara cuma-cuma.
Ia mengatakan, meskipun tidak semua destinasi wisata bisa dijangkau karena keterbatasan waktu, namun paling tidak para wisatawan high class yang merupakan kalangan pejabat tinggi dari berbagai negara itu bisa mengenal NTT.
"Walaupun kali ini sasaran utama ke Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo, tapi mereka sudah mengetahui gambaran potensi pariwisata di NTT yang tentu bisa dikunjungi pada kesempatan lainnya," demikian Marius Ardu Jelamu.
Baca juga: Menpar: Pariwisata perbatasan harus dikembangkan