Kupang (ANTARA) - Gubernur Provisi Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat menyebutkan Pemerintah telah berhasil mengembangkan usaha tanaman jagung pada 500 ribu hektare melalui program tanam jagung panen sapi (TJPS).
"Kami harus katakan bahwa program TJPS berhasil dilakukan karena dalam empat tahun saja Pemerintah Nusa Tenggara Timur telah berhasil memperluas lahan tanaman jagung seluas 500 ribu hektar di seluruh kabupaten/kota di NTT," kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat di Kupang, Selasa, (13/9/2022).
Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan hal itu terkait dampak program TJPS di Provinsi NTT terhadap pendapatan ekonomi masyarakat NTT karena produktifitas komoditas pangan yaitu jagung menjadi meningkat.
Ia mengatakan Pemerintah NTT terus mengembangkan usaha tanaman jagung karena memiliki dampak yang besar terhadap peningkatan pendapatan ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat.
Dia menjelaskan program TJPS tidak hanya untuk mendapatkan hasil panen jagung yang melimpah tetapi juga memiliki dampak terhadap pertambahan populasi ternak di provinsi berbasis kepulauan ini.
"Apabila para petani memanen jagung yang melimpah maka para petani bisa membeli ternak sapi lebih banyak sehingga tentu terjadi penambahan populasi ternak di NTT," kata Viktor Bungtilu Laiskodat.
Baca juga: Pemprov : Pengembangan jagung di Malaka capai 1.200 hektare
Menurut dia, melalui program TJPS sebagai langkah untuk mempertahankan Provinsi NTT sebagai daerah penghasil ternak di Indonesia.
Baca juga: NTT kirim 1.000 ton jagung hasil Program TJPS ke Surabaya
"Pemerintah NTT segera membangun pabrik pakan ternak di Kabupaten Kupang sebagai dukungan Pemerintah NTT dalam pembangunan sektor pertanian melalui program TJPS," tegas Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.