Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Timur Lecky Frederich Koli mengatakan pemanfaatan lahan untuk Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Kabupaten Sumba Barat Daya, Pulau Sumba, mencapai hingga 36.000 hektare (ha).
"Sumba Barat Daya menunjukkan lompatan yang hebat dalam pelaksanaan Program TJPS pada musim tanam kedua 2022 yang mencapai 36.000 hektare," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu, (22/10/2022).
Ia mengatakan pengembangan dan peningkatan produksi pangan termasuk jagung dalam Program TJPS akan sangat membantu menghadapi ancaman krisis pangan lokal.
Ia mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya bersama masyarakat berkolaborasi untuk mengembangkan tanaman jagung secara masif.
Bupati Sumba Barat Daya, kata dia juga telah menyatakan bertekad bersama masyarakatnya untuk mengembangkan lagi tanaman jagung hingga 100.000 ha dengan luas lahan yang akan diintervensi pemerintah seluas 15.500 ha.
"Upaya ini menunjukkan sebuah optimisme dengan keyakinan bahwa Sumba Barat Daya sebagai penyumbang kemakmuran di NTT," katanya.
Lecky mengatakan pihaknya terus mendorong agar seluruh lahan dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan komoditas pangan, tidak hanya jagung namun juga padu, sorgum, dan kelor.
Baca juga: Kabupaten Kupang panen jagung benih hibrida hasil Program TJPS
Selain itu, kata dia setiap desa di NTT juga diharapkan dapat mengembangkan budi daya tanaman hottikultura seperti cabai, bawang, tomat dan lainnya yang sering kali memicu inflasi.
Baca juga: Gubernur NTT: 500 ribu ha jagung dikembangkan melalui program TJPS
"Kita harus memanfaatkan dengan baik seluruh lahan yang ada untuk memperkuat ketahanan pangan kita juga sebagai sumber ekonomi serta peningkatan gizi," katanya.