Distan: Luas tanam jagung Program TJPS di SBD 41.245 ha

id produksi jagung,jagung ntt,produksi jagung pulau sumba,jagung sumba barat daya,program tjps,realisasi program tjps,progr

Distan: Luas tanam jagung Program TJPS di SBD 41.245 ha

Bupati Sumba Barat Daya Kornelius Kodi Mete (kedua) kiri bersama jajaran berpose sambil memegang jagung hasil Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Desa Hamile Ate, Kecamatan Kodi Utara, Senin (6/3/2023). (ANTARA/HO-Biro Humas Setda Provinsi NTT)

Luas tanaman jagung TJPS di Sumba Barat Daya saat ini sudah mencapai 41.245 ha yang dikembangkan kelompok-kelompok tani di berbagai desa...
Kupang (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, mencatat luas tanam jagung yang dikembangkan melalui Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di daerah setempat pada 2023 mencapai seluas 41.245 hektare.

"Luas tanaman jagung TJPS di Sumba Barat Daya saat ini sudah mencapai 41.245 ha yang dikembangkan kelompok-kelompok tani di berbagai desa," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Yohanes Tuka dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa, (7/3/2023).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan pengembangan tanaman jagung di Kabupaten Sumba Barat Daya, Pulau Sumba.

Yohanes mengatakan pengembangan jagung melalui Program TJPS di daerah setempat terus meningkat seiring semakin banyak lahan-lahan kosong yang dioptimalkan untuk penanaman jagung.

Para petani, kata dia, juga menikmati langsung hasil produksi jagung yang dijual ke pihak pembeli (off taker) yang sudah terhubung dalam Program TJPS.

Ia mencontohkan salah satu titik pengembangan jagung melalui Program TJPS yaitu di Desa Hamile Ate Kecamatan Kodi Utara, seluas 30 hektare yang hasilnya sudah dipanen oleh Gubernur NTT bersama Bupati Sumba Barat Daya beserta jajaran dan kelompok petani pada Senin (6/2).

Yohanes mengatakan luas lahan produksi jagung yang terus bertambah menunjukkan kerja yang baik dari semua pihak baik pemerintah, perbankan, petani untuk meningkatkan perekonomian petani melalui produksi jagung.

Pengembangan jagung melalui Program TJPS, kata dia, sangat membantu para petani karena didukung dengan bantuan benih maupun alat mesin pertanian dari pemerintah.

Secara ekonomi, kata dia, pengembangan jagung dengan pola kemitraan sangat berdampak bagi ekonomi para petani karena hasil panen dapat langsung dipasarkan untuk memperoleh pendapatan.

"Oleh sebab itu ke depan kami akan terus kembangkan jagung melalui TJPS ini dengan mengoptimalkan lahan-lahan kosong di daerah kami," katanya.

Baca juga: Gubernur bersama petani di Pulau Sumba penen jagung seluas 30 ha

Baca juga: Pemprov NTT perluas lahan jagung untuk program TJPS 2023