DKP targetkan tebar 2.800 benih ikan karapu

id Kerapu

DKP targetkan tebar 2.800 benih ikan karapu

Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Timur berencana membudidayakan ikan kerapu di wilayah perairan mulut seribu Pulau Rote, gerbang terselatan Indonesia.

Dinas Kelautan dan Perikanan NTT menargetkan sedikitnya 2.800 benih ikan karapu akan ditebar di Perairan Mulut Seribu, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur Ganef Wurgiyanto menargetkan sedikitnya 2.800 benih ikan karapu akan ditebar di Perairan Mulut Seribu, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao.

"Untuk tahap awal kami targetkan akan menebar 2.800 benih ikan karapu sesuai dengan kapasitas ada empat keramba yang masing-masing bisa menampung sekitar 700 benih," katanya kepada Antara di Kupang, Senin (29/10).

Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan proses budidaya ikan karapu yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTT di Perairan Mulut Seribu, Kabupaten Rote Ndao.

Ia menambahkan pemerintah provinsi sedang mempersiapkan anggaran perubahan untuk pengadaan benih tersebut agar segera dikembangkan mulai 2018 ini.

Ganef menerangkan tahapan survey terakhir sudah dilakukan pada Rabu (24/10/2018) bersama mitra atau tim dari pihak Bank NTT dan Bank Krista Jaya.

Menurutnya pengembangan ikan karapu akan dilakukan secara alamiah dengan pemasangan jaring di spot yang telah dipersiapkan dan tidak menutup lubang-lubang jalur di sekitar Peraran Mulut Seribu.
Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Timur berencana membudidayakan ikan kerapu di wilayah perairan mulut seribu Pulau Rote, gerbang terselatan Indonesia. 
"Budidaya nanti diutamakan untuk ikan karapu, tapi kami juga akan tebar benih kakap putih dan lobster," kata Mantan Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP NTT itu

Ia menjelaskan untuk memastikan daya dukung lingkungan pihaknya juga akan melakukan transplantasi terumbu karang di lokasi budidaya sehingga perkembang biakan ikan bisa berlangsung secara alamiah.

Ganef menambahkan, hasil budidaya ikan tersebut ditargetkan akan dipasarkan untuk tujuan domestik seperti ke Bali dan Jakarta.

"Nanti ketika hasilnya berkembang pesat maka bisa diperluas sehingga bisa diekspor karena misalnya ada kapal pengangkut yang datang minimal bisa membawa 10 ton sesuai permintaan," ujarnya.