Labuan Bajo, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, berkomitmen untuk melestarikan alat musik khas NTT yakni Sasando lewat berbagai sanggar musik yang ada di pulau paling selatan Indonesia itu.
"Kami punya berbagai sanggar untuk bermain Sasando. Ada kegiatan, harus diiringi dengan Sasando," kata Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu di Labuan Bajo, Kamis, (29/9/2022).
Hal itu dia sampaikan sebagai respon atas penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas Konser 1000 Suara Sasando yang telah diselenggarakan oleh Dekranasda NTT di Labuan Bajo, Rabu malam.
Menurutnya, penghargaan itu harus dibarengi dengan upaya pelestarian alat musik daerah kebanggaan NTT oleh generasi muda.
Paulina mengatakan alat musik Sasando lebih sering dimainkan oleh orang dewasa atau orang tua. Namun, karena faktor usia, para orang tua tidak akan bisa lagi memainkan alat musik itu.
Oleh karena itu, butuh regenerasi sehingga alat musik daerah khas Pulau Rote bisa terus dimainkan dan diwariskan hingga ke anak-cucu.
"Kita harus lestarikan ke anak cucu," katanya menegaskan.
Konser Suara 1000 Sasando yang bertajuk "Magical Sound of Sasando for The World" telah mendapatkan Rekor MURI di Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Penghargaan diberikan oleh Jaya Suprana dari MURI kepada Dekranasda Provinsi NTT yang diterima oleh Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat.
Selain itu penghargaan juga diberikan kepada Kabupaten Rote Ndao dan diterima oleh Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu.
Baca juga: Konser 1.000 Sasando di Labuan Bajo dapat Rekor MURI
Para pemain musik Sasando merupakan para pelajar di NTT yang membentuk barisan rapi dan membuka petikan 1.000 Sasando dengan tari-tarian dari Komunitas Sanggar Latasga Helong dan peragaan busana oleh putra-putri NTT. Sebanyak 10-12 lagu dinyanyikan secara medley dan diiringi oleh petikan Sasando.
Baca juga: Wagub NTT bilang WIPO akui musik Sasando milik Indonesia
Music Director Izhu Nisnoni mengatakan generasi muda perlu melestarikan warisan budaya daerah ini. Tak hanya melestarikan, generasi muda perlu menjaganya agar tidak dengan mudah diklaim oleh negara lain.
Adapun Konser 1000 Sasando itu dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama para anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM).