IHSG ditutup menguat dibayangi potensi memanasnya konflik Rusia-Ukraina

id IHSG, Pasar Saham, Konflik Rusia-Ukraina, BEI

IHSG ditutup menguat dibayangi potensi memanasnya konflik Rusia-Ukraina

Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan perdagangan akhir tahun 2020 IHSG ditutup melemah 57,1 poin atau 0,95 persen ke level 5.979,07. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz/pri.

...Hal ini seiring dengan rencana Rusia mendeklarasikan empat wilayah Ukraina sebagai bagian dari Rusia," kata Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus kepada Antara di Jakarta, Jumat, (30/9/2022)
Jakarta (ANTARA) -
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ditutup menguat tipis meski dibayangi potensi memanasnya konflik Rusia dan Ukraina.
 
IHSG ditutup naik tipis 4,6 poin atau 0,07 persen ke posisi 7.040,798. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga meningkat 2,44 poin atau 0,24 persen ke posisi 1.011,475.
 
"Hal ini seiring dengan rencana Rusia mendeklarasikan empat wilayah Ukraina sebagai bagian dari Rusia," kata Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus kepada Antara di Jakarta, Jumat, (30/9/2022).
 
Menurutnya, rencana deklarasi Rusia akan memancing kemarahan Ukraina dan Blok Barat. Pasar memandang rencana Rusia tersebut akan menyebabkan pupusnya jalan perdamaian kedua negara tersebut sehingga akan semakin panas secara geopolitik.
 
Sentimen pasar lainnya datang dari The Caixin China General Manufacturing Purchasing Managers' Index yang secara tak terduga turun menjadi 48,1 pada September 2022 dari 49,5 pada bulan sebelumnya. PMI Non-Manufaktur Biro Statistik Nasional Tiongkok (NBS) juga turun ke level terendah empat bulan di 50,6 dari 52,6.
 
PMI Manufaktur NBS Negeri Panda justru meningkat menjadi 50,1 dari 49,4, melampaui perkiraan pasar yakni 49,6.

 Maximilianus berpendapat kinerja tersebut masih mencerminkan dampak wabah yang berkepanjangan sehingga masih mempengaruhi aktivitas ekonomi Tiongkok.
 
Dibuka menguat, IHSG langsung anjlok ke zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di teritori negatif lalu bergerak perlahan ke zona hijau menjelang dan hingga penutupan bursa saham.
 
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor terkoreksi dimana sektor properti paling dalam yaitu minus 1,44 persen, diikuti sektor transportasi dan logistik serta sektor teknologi masing-masing minus 1,39 persen dan 1,29 persen.
 
Tiga sektor meningkat yaitu sektor kesehatan, teknologi, dan keuangan masing-masing sebesar 1,39 persen 0,65 persen, dan 0,35 persen.
 
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp237,39 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah bersih Rp230,71 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.278.484 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,99 miliar lembar saham senilai Rp16,05 triliun. Sebanyak 193 saham naik, 386 saham menurun, dan 117 tidak bergerak nilainya.
 
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei turun 484,84 poin atau 1,83 persen ke posisi 25.937,211, indeks Hang Seng meningkat 56,961 poin atau 0,33 persen ke 17.222,83, indeks Shanghai turun 16,81 poin atau 0,55 persen ke 3.088,37, dan indeks Straits Times naik 15,16 poin atau 0,49 persen ke 3.130,24.

Baca juga: IHSG menguat setelah bank sentral Inggris membeli obligasi pemerintah

Baca juga: IHSG turun dipicu kekhawatiran resesi


 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat dibayangi potensi memanasnya Rusia-Ukraina