Pemkab Kupang Bangun RPH Moderen

id Bupati

 Pemkab Kupang  Bangun RPH Moderen

Bupati Kupang AYub Titu Eki

"Pembangunan RPH moderen itu sedang dalam proses perencanaan, selama ini daerah ini belum memiliki Rumah Potong Hewan (RPH), sehingga dengan pembangunan RPH yang lebih moderen itu mampu menghasilkan daging yang higenis untuk dikonsumsi para konsumen,


Kupang, (AntaraNTT) - Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, segera memiliki rumah potong hewan moderen dan higenis sebagai upaya mendorong pembangunan sektor peternakan yang menjadi unggulan daerah itu.


"Pembangunan RPH moderen itu sedang dalam proses perencanaan, selama ini daerah ini belum memiliki Rumah Potong Hewan (RPH), sehingga dengan pembangunan RPH yang lebih moderen itu mampu menghasilkan daging yang higenis untuk dikonsumsi para konsumen," kata Bupati Kupang Ayub Titu Eki di Oelamasi, Kamis.


Hal itu terkait upaya pemerintah Kabupaten Kupang dalam mendukung pembangunan sektor peternakan setekah terbentuknya enam unit Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Peternak di Kabupaten Kupang.


Pemerintah telah menginisiasi pembentukan enam Badan usaha Milik Petani (BUMP) di enam kecamatan penghasil ternak terbesar di Kabupaten Kupang yaitu BUMP PT Sukoseso di Kecamatan Fatuleu Tengah, BUMP PT Marbaun di Kecamatan Amarasi Barat, BUMP PT Setetes Madu di Kecamatan Amarasi Selatan, BUMP PT Lais Manekat di Kecamatan Amarasi dan BUMP PT Neramese di Kecamatan Amarasi Timur.


Peresmian enam BUMP itu berlangsung di Oelamasi, ibu kota Kabupaten Kupang, 38 kilometer arah timur Kota Kupang dihadiri Bupati Kupang, Ayub Titu Eki serta ribuan peternak, Senin (10/4).


Titu Eki mengatakan kehadiran RPH yang moderen sangat membantu peternak karena peternak dapat motong ternak yang sudah memiliki teknologi moderen serta proses pembuatan daging beku untuk kepentingan ekspor ke luar daerah.


"Pemerintah sudah mendesain agar RPH yang dibangun itu dilengkapi dengan fasilitas pengepakan daging beku, sehingga badan usaha yang sudah dibentuk para peternak sapi di Kabupaten Kupang bisa menjalankan bisnis penjualan daging beku ke luar daerah," kata Titu Eki.


Ia menegaskan sebagai daerah penghasil ternak terbesar di Provinsi berbasis kepulauan ini sangat membutuhkan adanya fasilitas RPH yang moderen sehingga masyarakat bisa mengkonsumsi daging yang higenis dangan proses pemotongan yang lebih baik.


"Pemerintah Kabupaten Kupang juga mengajak pihak investor yang ada di Jakarta untuk berinvestasi dalam usaha pengelolaan daging beku yang berskala besar di Kabupaten Kupang. Kita akan dukungan dengan memberikan kemudahan, sepanjang investor itu serius berinvestasi di daerah ini," tegas Titu Eki.