Nelayan Kupang Masih Tiarap

id nelayan

Nelayan Kupang Masih Tiarap

Abdul Wahab Sidin

Para nelayan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur masih tiarap (kesulitan melaut, red) dalam tiga bulan ini akibat kondisi cuaca, terutama di perairan selatan Pulau Timor belum bersahabat.
Kupang (Antara NTT) - Para nelayan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur masih tiarap (kesulitan melaut, red) dalam tiga bulan ini akibat kondisi cuaca, terutama di perairan selatan Pulau Timor belum bersahabat.

"Sudah sekitar tiga bulan sejak memasuki bulan Juni sampai sekarang para nelayan di Kota Kupang masih sulit melaut bahkan banyak yang memilih tetap parkir akibat cuaca buruk di laut selatan," kata Abdul Wahab Sidin dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kota Kupang, Senin.

Wahab yang juga nelayan yang bermangkal di TPI Tenau itu mengatakan, para nelayan di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu masih sulit melaut di wilayah perairan selatan Pulau Timor yang selama ini menjadi basis penangkapan ikan.

"Apalagi beberapa hari terakhir ini kondisi angin sangat kencang sehingga nelayan susah melaut sampai ke perairan selatan," katanya.

Ia menjelaskan, akibat kondisi itu maka banyak nelayan yang memilih beralih profesi seperti menjadi tukang, buruh bangunan, kondektur angkutan, sopir, dan pekerjaan serabuatn lainnya untuk bertahan hidup.

"Kerja serabutan seperti ini memang penghasilan tidak menentu tapi mau bagaimana lagi kalau untuk bertahan hidup selama cuaca tidak menentu," katanya.

Selain itu, katanya, beberapa nelayan kapal-kapal cakalang juga memilih melaut di perairan Pulau Flores karena kondisi cuaca lebih teduh, didukung dengan kesediaan umpan yang mudah didapatkan dari nelayan di Kabupaten Flores Timur.

"Kapal-kapal cakalang bergerak ke Pulau Flores dan melaut di bagian utara maupun selatan di perairan sekita Kabupaten Ende hingga di Laut Sawu," katanya.

Ia mengaku, para nelayan belum memastikan kapan kondisi cuaca mulai membaik sehingga bisa kembali melaut,"Tapi semoga memasuki musim produksi ikan sebelum akhir tahun kondisi cuaca di selatan sudah membaik," katanya.

Nasrin Lahaji, nahkoda KMN Nurul Hikmah yang bermangkal di TPI Tenau mengatakan, ia bersama awak kapal nelayannya juga telah memilih melaut di wilayah perairan Pulau Flores.

"Karena di Flores umpan ikan juga bisa kami dapat dengan mudah, terus kondisi cuaca juga lebih tenang," katanya saat dihubungi secara terpisah di Kupang.

Ia mengaku, belaum mengetahui kondisi cuaca di perairan selatan kembali membaik namun pilihan saat ini lebih memungkinkan ke perairan Flores.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) El Tari Kupang mengeluarkan peringatan dini tentang potensi angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur.

"Kecepatan angin yang bergerak dari Timur Laut-Barat Daya mencapai 40 km per jam membuat beberapa tempat seperti Kupang, Oelamasi, Rote, Sabu, Alor dan Sumba juga terkena dampaknya," kata Prakirawan dari BMKG El Tari Kupang Ni Putu Nonik di Kupang.

Selain potensi angin kencang, potensi gelombang tinggi juga dikeluarkan BMKG dengan tinggi gelombang lebih dari dua dua meter di perairan NTT bagian selatan hingga barat.