Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) mengimbau para pedagang di daerah itu untuk tidak menaikan harga barang secara sepihak menjelang Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

"Saya minta jangan menaikkan harga, dinas terkait setiap saat pantau," kata Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng di Labuan Bajo, Senin. 

Ia menambahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagrin) Manggarai Barat telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa pasar di daerah itu guna memastikan kestabilan harga barang dan sembako sejak pekan lalu. 

"Kalau ada harga yang naik kami akan koordinasi dengan pihak terkait misalnya minyak goreng langka, kami koordinasi dengan pihak keamanan," ujarnya. 

Lebih lanjut ia juga memastikan memastikan ketersediaan barang dan sejumlah bahan pokok di Labuan Bajo menjelang Hari Raya Natal dan tahun baru. 

Sebelumnya, Kepala Disdagrin Manggarai Barat Gabriel Bagung mengatakan harga pangan dan kebutuhan pokok lainnya menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 terpantau stabil dan tidak mengalami kenaikan harga yang signifikan.

"Untuk sementara barang-barang di pasar belum mengalami kenaikan harga dan rata-rata baik beras, buah-buahan, daging dan kebutuhan bahan pokok masih stabil," katanya. 

Ia menjelaskan pihaknya rutin melakukan pengecekan harga kebutuhan pokok di pasar, termasuk melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar di daerah itu. 

"Semua bahan pokok untuk sementara aman," ujarnya. 

Berdasarkan pemantauan harga komoditi setiap hari, lanjut dia, kenaikan terjadi pada komoditi cabai merah besar yakni sebesar Rp35 ribu per kg dari harga normal sebesar Rp30 ribu per kg dan cabai rawit merah mengalami kenaikan Rp30 ribu per kg dari harga normal Rp25 ribu per kg. 

"Memang ada beberapa yang agak sedikit naik, kita tahu barang itu datang dari luar yakni cabai sekitar Rp5 ribu hingga Rp10 ribu," katanya. 

Untuk memastikan kestabilan harga pangan, pemerintah daerah telah menggelar pasar murah bersubsidi berkolaborasi dengan Bulog di 12 kecamatan di daerah itu. 

Dalam satu paket sembako itu terdapat beras premium sebanyak 10 kg, minyak goreng 5 liter dan gula pasti 5 kg. Satu paket dijual kepada masyarakat dengan harga Rp 221.500.

Ia menambahkan total nilai harga dalam satu paket sebesar Rp321.500 dan pemerintah mensubsidi sebesar Rp100 ribu per paket sembako.

"Terakhir nanti kami lakukan di Kecamatan Komodo dan ditargetkan alokasi merata karena kami dapat intensif fiskal Rp400 juta untuk pasar murah subsidi untuk kegiatan selama setahun dalam hari raya keagamaan," katanya. 

 

Baca juga: Pemkab Mabar imbau kepala desa segera lapor jika terjadi bencana alam

 

Baca juga: Mabar gelar Expo Ekraf promosi produk UMKM dan kesenian


Pewarta : Gecio Viana
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024