Kupang (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur Darwis Sitorus meminta para kepala daerah se-NTT untuk membantu mensukseskan penyelenggaraan sensus penduduk (SP) tahun 2020 di daerah ini.
Hal itu disampaikannya saat mengisi acara rapat kerja Gubernur NTT bersama semua kepala daerah dari 22 kabupaten/kota se-NTT, melibatkan sekitar 268 camat, 194 lurah, dan 1.917 kepala desa yang dipusatkan di GOR Oepoi Kupang, Kamis (24/10).
"Pak Gubernur dan para bupati, wakil bupati, kami minta dukungan semua agar sensus penduduk 2020 ini berjalan sukses untuk mendukung pembangunan di daerah ini," kata Darwis Sitorus.
Ia menjelaskan, sensus penduduk yang digelar setiap 10 tahun ini untuk mendapatkan data penduduk berdasarkan status secara de facto dan de jure menuju satu data Indonesia.
Baca juga: BPS NTT mulai sosialisasi kegiatan SP-2020
Baca juga: Perekonomian NTT triwulan II-2019 tumbuh 6,36 persen
Data tersebut, lanjutnya, akan digunakan sebagai referensi pemerintah terutama di NTT untuk membuat berbagai kebijakan maupun langka pembangunan.
Apalagi kondisi tingkat kemiskinan di NTT masih berada pada urutan terendah secara nasional sehingga perlu diidentifikasi secara riil di lapangan.
"Sehingga melalui sensus ini kita akan mendeteksi kondisi perubahan sosial ekonomi di setiap rumah masyarakat, terkait kondisi rumah, listrik, air, dan lainnya," katanya.
Ia menjelaskan, BPS dengan semua perangkat di daerah akan bergerak dari rumah ke rumah hingga ke berbagai daerah pelosok untuk melakukan pendataan.
Penduduk yang dicatat, kata dia, merupakan penduduk yang telah menetap lebih dari satu tahun di sebuah wilayah.
"Kami mau agar data penduduk di NTT adalah yang terbaik dan akurat sehingga pemerintah daerah bisa mengerjakan kebijakannya untuk NTT bangkit dan NTT sejahtera," katanya.
Baca juga: Pertumbuhan sektor pertanian di NTT capai dua digit
Baca juga: Kenaikan tarif pendidikan memicu terjadinya inflasi di NTT
Hal itu disampaikannya saat mengisi acara rapat kerja Gubernur NTT bersama semua kepala daerah dari 22 kabupaten/kota se-NTT, melibatkan sekitar 268 camat, 194 lurah, dan 1.917 kepala desa yang dipusatkan di GOR Oepoi Kupang, Kamis (24/10).
"Pak Gubernur dan para bupati, wakil bupati, kami minta dukungan semua agar sensus penduduk 2020 ini berjalan sukses untuk mendukung pembangunan di daerah ini," kata Darwis Sitorus.
Ia menjelaskan, sensus penduduk yang digelar setiap 10 tahun ini untuk mendapatkan data penduduk berdasarkan status secara de facto dan de jure menuju satu data Indonesia.
Baca juga: BPS NTT mulai sosialisasi kegiatan SP-2020
Baca juga: Perekonomian NTT triwulan II-2019 tumbuh 6,36 persen
Data tersebut, lanjutnya, akan digunakan sebagai referensi pemerintah terutama di NTT untuk membuat berbagai kebijakan maupun langka pembangunan.
Apalagi kondisi tingkat kemiskinan di NTT masih berada pada urutan terendah secara nasional sehingga perlu diidentifikasi secara riil di lapangan.
"Sehingga melalui sensus ini kita akan mendeteksi kondisi perubahan sosial ekonomi di setiap rumah masyarakat, terkait kondisi rumah, listrik, air, dan lainnya," katanya.
Ia menjelaskan, BPS dengan semua perangkat di daerah akan bergerak dari rumah ke rumah hingga ke berbagai daerah pelosok untuk melakukan pendataan.
Penduduk yang dicatat, kata dia, merupakan penduduk yang telah menetap lebih dari satu tahun di sebuah wilayah.
"Kami mau agar data penduduk di NTT adalah yang terbaik dan akurat sehingga pemerintah daerah bisa mengerjakan kebijakannya untuk NTT bangkit dan NTT sejahtera," katanya.
Baca juga: Pertumbuhan sektor pertanian di NTT capai dua digit
Baca juga: Kenaikan tarif pendidikan memicu terjadinya inflasi di NTT