Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat, mengingatkan jajaran pemerintahannya agar serius menangani masalah penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang terus merenggut nyawa warga di provinsi berbasiskan kepulauan ini.

"Kita tahu bahwa setiap saat berhadapan dengan yang namananya demam berdarah, tetapi kok korban mati terus, bahkan bertambah," katanya, di Kupang, Senin (3/8) petang.

Ia mengatakan, pada 2020 ini sudah ada 54 orang korban yang meninggal dunia akibat DBD sehingga pada 2021 harus nol kasus kematian.

Baca juga: Delapan warga di Kota Kupang meninggal akibat DBD

Karena itu, lanjut dia, perlu berbagai upaya berupa kerja yang besar, gerakan di lapangan, serta kampanye-kampanye yang hebat untuk melatih masyarakat agar terhindar dari serangan DBD.

"Masyarakat harus dilatih untuk hidup bersih, dilatih untuk tidak ada jentik-jentik nyamuk sampai pada tingkat RT. Dan itu kerjanya bagaimana? yah kerja capek yang luar biasa. Design pekerjaan juga harus sangat luar biasa, kalau tidak warga kita mati lagi," katanya.

Menurut dia,, masalah yang dihadapi setiap tahun seharusnya bisa diatasi secara baik secara cepat dengan perubahan cara berpikir dan bekerja di jajaran birokrasi.

Baca juga: Menteri PPN: Labuan bajo harus nol kasus DBD

Ia mencontohkan persoalan lain, di antaranya benih dan pupuk serta kasus kematian ibu dan anak yang terjadi setiap tahun yang tidak boleh terjadi lagi.

Dia menegaskan dalam pemerintahannya cara kerja lama dalam birokrasi harus diubah karena cara yang salah maka hasilnya juga akan salah. "Harus ada langkah-langkah luar biasa, percepatan-percepatan, semangat ini yang harus kita bangun kembali dengan tim kerja yang solid," kata Laiskodat.
 

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024