Dinkes Mabar minta masyarakat giatkan 3M tekan kasus DBD

id demam berdarah,dbd,labuan bajo,manggarai barat,ntt,psn,3m,pemkab manggarai barat,mabar,pemkab mabar,psn 3m,pemberantasan

Dinkes Mabar minta masyarakat giatkan 3M tekan kasus DBD

Warga RT 013 Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo bersama KBG Ave Maria Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT melakukan kerja bakti bersihkan lingkungan sekitaran sumber mata air di Kali Wae Bak, Sabtu (29/10/2022). (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

Masyarakat harus menguras tempat penampungan air minimal sekali seminggu dan menutup rapat tempat penampungan air tersebut...
Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Dinas Kesehatan Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, meminta masyarakat terutama di Kecamatan Komodo menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk lewat Gerakan Menguras, Menutup dan Mengubur (3M) guna menekan kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu.

"Dari 94 kasus DBD per 22 November 2022, ada 77 kasus yang terjadi di Kecamatan Komodo. Ini paling tinggi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat Fransiskus Dulla Kurniawan Gibbons di Labuan Bajo, Senin, (28/11/2022)..

Sebagai wilayah yang memiliki kasus DBD terbanyak, Dinas Kesehatan Manggarai Barat pun aktif menggerakkan sumber daya untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PAN) di sana.

Berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi terus dilakukan sembari memperluas jangkauan pemberian bubuk abate.

Fransiskus mengatakan PSN 3M merupakan langkah yang paling efektif untuk menekan kenaikan kasus DBD apabila dilakukan dengan benar.

Masyarakat harus menguras tempat penampungan air minimal sekali seminggu dan menutup rapat tempat penampungan air tersebut.

Selanjutnya masyarakat harus mengubur dan atau mendaur ulang barang bekas, lalu menggunakan kelambu, obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela/ventilasi dan tidak menggantung pakaian.

"Masyarakat sudah diberi edukasi agar tidak mengambil tindakan sendiri seperti memberi obat secara mandiri apabila ada gejala awal berupa panas tinggi. Harus dipastikan langsung ke fasilitas kesehatan," katanya menambahkan.

Berkaitan dengan upaya pengasapan (fogging), Fransiskus menyebut bahwa cara itu merupakan langkah terakhir yang harus dilakukan. Namun, fogging yang dilakukan harus terpusat atau hanya pada daerah yang menjadi lokus risiko penyebaran.

"Gerakannya dimulai Desember nanti," sebut dia.

Sementara itu Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng menekankan pentingnya kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran DBD khususnya pada musim hujan.

Apabila masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, maka penyebaran virus DBD bisa diminimalisasi.

"Kalau lingkungan bersih, pasti nyamuk jauh dan kita bebas dari demam berdarah," ucapnya.

Dinas Kesehatan Manggarai Barat mencatat total kasus DBD sejak Januari-22 November 2022 sebanyak 549 kasus. Selanjutnya ada kenaikan kasus DBD yang dimulai sejak Agustus 2022 hingga 22 November 2022.

Sebanyak 30 kasus DBD terjadi pada Agustus 2022, naik menjadi 42 kasus pada September, lalu naik lagi menjadi 65 kasus pada Oktober 2022.

Rata-rata kasus DBD terjadi paling tinggi pada rentang usia remaja sampai dewasa dan belum ada kasus kematian karena DBD di Manggarai Barat.

Baca juga: Dinkes Mabar ajak pelajar jadi agen perubahan cegah DBD

Baca juga: Dinkes: Demam berdarah dengue di Sikka capai 335 kasus